Sentani, Jubi – Ketua Umum Asprov PSSI Papua Benhur Tomi Mano mengatakan Papua adalah Brazilnya Indonesia. Tidak akan habis bermunculan bakat-bakat sepak bola. Talenta-talenta yang Tuhan taruh di Tanah Papua.
Hal itu dikatakannya pada kegiatan penutupan Freeport Grassroots Tournament Papua 2024 di lapangan latihan kompleks Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa sore (25/6/2024).
“Sepak bola Indonesia kalau tidak ada rambut keriting yang main di Liga 1 dan Liga 2 itu bukan Indonesia. Kebanggaan kita ada anak-anak yang keriting rambut, berkulit hitam, tampil berlaga di stadion seluruh Indonesia,” katanya dalam sambutan.
Presiden Joko Widodo, kata Mano, telah meresmikan Papua Football Academy PT Freeport Indonesia di Stadion Lukas Enembe pada 2022. Menurutnya, hal itu satu penghormatan yang besar untuk Papua dalam pembinaan sepak bola tersebut.
“Potensi-potensi anak Papua yang luar biasa, mereka dibina dan disekolahkan di sana akan menjadi pemain dengan nilai sangat mahal,” ujarnya.
“Bakatnya dipoles dan dilatih, bahkan dikirim ke luar negeri bakal [menjadi] nilai ekonomi bagi anak-anak tersebut juga berguna bagi orang tua.”
Untuk itu, Mano berpesan kepada orang tua, membina anak mereka dengan baik dengan memperhatikan asupan gizi.
Kepada anak-anak, pesannya selain menekuni sepak bola, juga belajar dengan baik dan tekun agar menjadi anak cerdas. “Jauhi hal-hal yang merugikan anak-anak. Ini yang harus dijaga,” ujarnya.
Senior Vice President Community Development dari PT Freeport Indonesia, Nathan Kum dalam sambutannya mengatakan, PFA hadir untuk memberikan kesempatan untuk anak-anak Papua supaya ke depan mampu membawa nama Papua sampai di mancanegara.
“Selama kita lihat kalau tidak ada anak-anak Papua bermain, tidak semangat untuk menonton, tetapi kalau mereka ada, itu tidak bisa kita tidur karena masa depan mereka ini yang bawa nama Papua,” katanya.
Tak lupa juga, Kum berterima kepada kesepuluh tim SSB yang pertandingan itu yang telah bermain dengan luar biasa.
“Kita juga melihat mereka bertanding bagaimana fokus memperhatikan lawan dan kawan lalu mengoper bola tersebut dengan santai dan sabar. Sangat luar biasa pembinaan yang baik [dari SSB],” ujarnya. (*)
Discussion about this post