Jayapura, Jubi – Pukul 09.42 pagi waktu Papua, di seberang Stadion Lukas Enembe, tepat digelarnya upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, rumah salah satu pahlawan olahraga asal Sentani, Kabupaten Jayapura, Rexus Ohee, penuh sesak dipadati keluarga dan kerabat yang datang untuk melayat.
Kabar duka baru saja menyelimuti keluarga besar National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dan juga Provinsi Papua. Salah satu atlet terbaik mereka, Rexus Ohee, yang baru saja membela kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games ke-11, tutup usia, Selasa (16/8/22) pagi, di Solo, Jawa Tengah. Jenazahnya tiba di Jayapura, Rabu (17/8/22) pagi.
Rexus menghembuskan nafas terakhirnya karena sakit dan sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi, Solo.
Kepergian Rexus Ohee sangat mengejutkan. Pasalnya, atlet yang selalu ramah dan murah senyum itu masih sempat membela kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games ke-11 di Solo.
Rexus merupakan salah satu atlet dari daftar 19 atlet NPCI Papua yang dipanggil memperkuat tim nasional Indonesia. Rexus dipanggil ke timnas Boccia Indonesia berkat prestasinya pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI dengan meraih medali perunggu nomor individual BC3. Rexus akhirnya juga berhasil mempersembahkan 1 medali perunggu untuk Indonesia pada ajang ASEAN Para Games ke-11 dari nomor male individual BC3.
Atlet asli Sentani, Kabupaten Jayapura itu merupakan sosok yang ramah dan penyabar. Semasa hidupnya, Rexus seorang yang religius dan penyayang bagi sesama. Hal itu yang dituturkan oleh sang kakak, Herold Nicky Ohee.
“Dia seorang yang penyayang dan penyabar. Dia rajin ke gereja tiap hari Minggu. Biar dari mana saja dia pasti hari Minggu ibadah. Dia orangnya tidak pernah mengenal kata menyerah dan dia tidak sombong. Dia punya rasa sayang tinggi, dia juga penurut,” kata Herold, Rabu (17/8/22).
Meski tak bisa menutupi rasa sedihnya, Herold mewakili keluarga besar Ohee menyampaikan terima kasih kepada pengurus NPCI Papua dan Pemerintah Provinsi Papua karena adik mereka bisa berprestasi mengharumkan nama bangsa dan daerah.
“Kami sangat terima kasih kepada NPCI yang memanggil adik kita jadi atlet. Awalnya kita tidak tahu apa itu Boccia. Dia yang menjelaskan kepada kami. Keluarga sangat bangga. Pertama di Uncen waktu Peparnas kemarin itu lihat dia tampil, kami sangat bangga sekali. Kami sangat terima kasih kepada NPC dan Pemerintah Provinsi Papua kami tidak bisa membalas itu semua,” ujar Herold.
“Dia berhasil meraih medali perunggu di ASEAN Para Games. Kami secara pribadi dari keluarga sangat terima kasih, pertama kepada NPC yang bisa memberikan kepercayaan kepada adik kami membela Indonesia dengan membawa nama baik negara dan Papua sampai dengan meraih medali kemarin. Kami sangat bangga dan kami sangat berterima kasih sekali atas dukungan dan adik kami bisa meraih apa yang dicita-citakan,” tambahnya.
Ketua Umum NPCI Papua, H. Jayakusuma, juga ikut merasakan kehilangan salah satu atlet terbaiknya itu. Jayakusuma bahkan menyebut Rexus sebagai salah satu atlet kesayangan NPCI Papua yang telah menghadirkan kebanggaan bagi Papua dan Indonesia.
“Kita turut berduka cita mendalam atas kepergian atlet kita yang mana Beliau adalah salah satu atlet kebanggaan kita di cabor Boccia. Tuhan berkehendak lain. Kemarin di Peparnas, Beliau juga sudah mengharumkan nama Papua. Akhirnya Beliau dipanggil untuk memperkuat Indonesia untuk mengikuti ASEAN Para Games di Solo. Beliau bertanding dan berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia,” kata Jayakusuma.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, juga menyampaikan belasungkawanya kepada almarhum yang semasa hidupnya sudah berjuang mengharumkan nama negara.
“Segenap keluarga besar Kemenpora RI mengucapkan turut berduka cita atas sedalam-dalamya atas berpulangmya Rexus Ohee,” kata Menpora.
Pada ajang Peparnas XVI tahun 2021 lalu, Rexus ikut berandil membawa tim Boccia Papua finish di peringkat kedua klasemen perolehan medali dengan total 3 medali emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu. (*)