Jayapura, Jubi – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia atau Mendiktisaintek, Brian Yuliarto menyerahkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah atau KIP-K kepada 10 orang mahasiswa Universitas Cenderawasih atau Uncen Jayapura, Papua.
Penyerahan secara simbolis dilakukan Brian Yuliarto saat melakukan kunjungan kerja ke Uncen Jayapura, Kamis (4/7/2025).
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto mengatakan, program ini merupakan wujud nyata keberpihakan negara dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Jadi adik-adik semua, jangan sedikitpun ada ketakutan, jangan sedikitpun ada kekhawatiran. Apapun yang membatasi kita, apapun kondisi hari ini yang ada di diri kita, itu sama sekali tidak bisa membatasi mimpi-mimpi adik-adik semua. Tidak ada yang bisa membatasi cita-cita adik-adik semua,”kata Mendiktisaintek, Brian Yuliarto.
Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Oscar Wambrau, S.E., M.Si., berterima kasih kepada Mendiktisaintek, Brian Yuliarto atas penyerahan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah kepada 10 orang mahasiswa Universitas Cenderawasih.
Katanya, ini merupakan bentuk nyata keberpihakan negara kepada generasi muda di daerah yang memerlukan akses dan dukungan lebih besar dalam pendidikan tinggi.
“Bagi kami, beasiswa KIP-K bukan sekadar bantuan finansial, namun adalah jembatan harapan yang memungkinkan anak-anak Papua untuk bermimpi lebih tinggi dan mewujudkan cita-cita mereka melalui Pendidikan,” kata Wambrau.
Menurutnya, kehadiran menteri menjadi pemantik semangat baru, tidak hanya untuk sivitas akademika Uncen, juga bagi seluruh masyarakat Papua. Sebab, pembangunan pendidikan tinggi adalah bagian tidak terpisahkan dari pembangunan manusia dan peradaban di Tanah Papua.
Ia berharap, kerjasama dan sinergi antara pemerintah pusat dan perguruan tinggi di Papua, semakin kuat untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, sehingga kampus Uncen berdampak.
Bukan hanya sebagai pusat pembelajaran dan penelitian, juga sebagai motor penggerak perubahan sosial di Papua. Melalui berbagai program pengabdian masyarakat, dan inovasi berbasis lokal, dan Uncen terus berupaya menjadikan ilmu pengetahuan relevan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Keberadaan Universitas Cenderawasih harus mampu dirasakan masyarakat dari pelosok desa hingga pusat kota, dari ruang kelas hingga ladang-ladang harapan yang dibangun Bersama rakyat Papua,” ucapnya.
Penjabat Gubernur Papua, Purn Ramses Limbong mengatakan kunjungan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat kehadiran dan peran pendidikan tinggi sebagai penggerak kemajuan bangsa, khususnya di wilayah 3T.
Menurutnya, Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan perhatian yang inklusif dan afirmatif, terutama dalam bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi.
“Sebab, pendidikan adalah kunci bagi transformasi sosial dan ekonomi masyarakat, terutama bagi generasi muda Papua yang memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan,” kata Ramses Limbong.
Katanya, kehadiran menteri tidak hanya sebagai kunjungan kerja, akan tetapi sebagai bentuk penguatan sinergi antara pusat dan daerah dalam membangun masa depan Papua yang lebih cerah dan berdaya saing.
Ia mengatakan, Universitas Cenderawasih sebagai institusi pendidikan tertua dan terbesar di Tanah Papua, telah memainkan peran strategis dalam mencerdaskan anak-anak bangsa dari wilayah timur Indonesia.
Dengan dukungan kementerian, diyakini Uncen akan semakin mampu menjawab tantangan zaman, menjadi pusat keunggulan, dan mendorong inovasi yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat lokal.
“Semua itu sejalan dengan arah pembangunan Papua, yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama kemajuan daerah,” ucapnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!