Jayapura, Jubi – Menteri Luar Negeri Selandia Baru yang juga Wakil Perdana Menteri, Winston Peters, mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “kunjungan yang konstruktif dan positif” ke Kaledonia Baru pada 1 dan 2 Mei 2025.
Selama kunjungan tersebut, Peters bertemu dengan Menteri Prancis untuk Wilayah Seberang Laut, Manuel Valls, dan Presiden Pemerintah Kaledonia Baru, Alcide Ponga. Pertemuan itu berlangsung di Nouméa, ibu kota Kaledonia Baru. Sementara itu, Valls juga tengah melakukan kunjungan ke Honiara.
Seperti dikutip dari laman RNZ Pasifik, Senin (5/5/2025), Peters menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk mendengarkan dan belajar, sekaligus menunjukkan dukungan Selandia Baru terhadap kelanjutan dialog mengenai masa depan kelembagaan Kaledonia Baru yang dipimpin oleh Prancis.
Wilayah jajahan Prancis itu saat ini tengah menghadapi ketegangan politik menyusul amandemen konstitusi, yang memicu kerusuhan selama beberapa bulan terakhir.
“Diskusi kelembagaan di Nouméa selama beberapa hari ke depan mengirimkan sinyal positif ke kawasan Pasifik tentang itikad baik untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas ke Kaledonia Baru,” ujar Peters.
Ia menambahkan, “Sejak krisis tahun lalu, Selandia Baru secara konsisten menegaskan bahwa apa pun posisi Anda tentang masa depan kelembagaan Kaledonia Baru, kekerasan bukanlah jawabannya. Kemajuan hanya bisa dicapai melalui dialog yang cermat dan inklusif.”
Peters menyampaikan harapannya agar seluruh pihak yang terlibat dalam diskusi di Nouméa dapat mencapai hasil positif. “Selandia Baru, seperti halnya Prancis dan semua mitra kami di Pasifik, mendambakan Kaledonia Baru yang stabil, aman, makmur, dan kohesif,” tegasnya.
Ia juga menegaskan kembali komitmen negaranya untuk terus mendukung pembangunan Kaledonia Baru melalui kerja sama yang praktis dan konstruktif.
“Selandia Baru memang tidak sempurna, namun kami memiliki pengalaman panjang dalam mendorong pembangunan ekonomi di berbagai wilayah dan komunitas,” katanya.
Menurut Peters, pembangunan ekonomi menjadi kunci untuk memperkuat kohesi sosial. Ia berharap Selandia Baru dapat berbagi pelajaran praktis dengan Kaledonia Baru, termasuk melalui kolaborasi dengan otoritas Prancis dan pengusaha lokal yang ingin mempelajari sistem ekonomi Māori.
Selain itu, Peters dan Valls juga membahas isu keamanan regional dan potensi campur tangan asing di kawasan Pasifik.
“Wellington dan Paris memiliki kepentingan bersama dalam memastikan kawasan Kepulauan Pasifik terlindungi dari pengaruh eksternal yang bisa merusak tata kelola yang baik dan proses pengambilan keputusan yang demokratis,” ungkap Peters.
Kantor Peters menyatakan bahwa selama kunjungan tersebut, ia juga menemui personel Pasukan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) yang sedang berpartisipasi dalam latihan militer Croix du Sud. Latihan yang dipusatkan di Kaledonia Baru dan Wallis dan Futuna ini berfokus pada bantuan kemanusiaan dan tanggap darurat.
“Dalam latihan ini, personel NZDF bekerja sama dengan pasukan dari negara-negara Pasifik lainnya serta mitra yang memiliki visi serupa. Latihan ini diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Prancis di Kaledonia Baru,” jelasnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!