Jayapura, Jubi – Metode homeschooling atau sekolah dari asrama membuat para siswa Papua Football Academy (PFA) jadi bersemangat untuk belajar. Para siswa tak mengalami kejenuhan dengan kurikulum yang diberikan.
Ully, salah seorang pengajar yang membimbing para siswa PFA, mengatakan metode homeschooling juga membuat program belajar menjadi lebih fleksibel.
“Mengajarnya jadi fleksibel, tidak terlalu berpatokan sama sistem dan kurikulum pada umumnya. Kita mengajar sesuai apa yang dibutuhkan oleh para siswa,” kata Ully seperti dikutip dari rekaman video Papua Football Academy, Kamis (30/3/2023) malam.
Ully menuturkan menggunakan metode homeschooling dalam kelas PFA ini membuatnya lebih mudah dalam memberikan bimbingan dan perhatian bagi para siswa.
“Kalau di sekolah biasanya itu siswa yang kita didampingi di satu kelas ada lebih dari 20 anak. Kalau di sini itu saya mengajar tiga anak. Jadi kita bisa memastikan para siswa bisa mendapatkan bimbingan dan perhatian yang cukup,” ujarnya.
“Kalau siswa kurang mengerti dan memahami pelajaran, saya bisa mendampingi mereka satu per satu dengan lebih mudah,” tambahnya.
Guru muda itu selalu memotivasi para siswa PFA untuk tetap bersemangat dalam masa pelatihan mereka di akademi yang berpusat di Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah itu.
“Saya juga selalu berpesan kepada para siswa untuk selalu bersemangat, di mana itu sangat baik untuk memotivasi mereka agar lebih meningkatkan potensi yang mereka punya,” tuturnya.
Ully mengaku mengajar dengan metode homeschooling di PFA ini merupakan pengalaman pertama kalinya selama menjadi pengajar.
“Mengajar dengan sistem homeschooling ini memang menarik bagi saya karena ini merupakan pengalaman pertama saya,” ungkapnya.
PFA mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dalam penyediaan tenaga pengajar dan kurikulum. Saat ini, para siswa PFA dididik oleh 15 orang guru yang dibantu oleh 4 tenaga pendukung pendidikan.
Papua Football Academy merupakan sebuah akademi sepak bola pertama yang hadir di Tanah Papua. Siswa angkatan pertama akademi ini berjumlah 30 anak yang didapat dari hasil pencarian bakat di tiga kota, yakni Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Selama berada di asrama, para siswa PFA digembleng untuk menjadi pesepakbola handal lewat program latihan yang dilakukan tiap pagi. Lalu sore harinya, mereka diwajibkan untuk bersekolah selama dua jam.
Akademi PFA ini merupakan inisiasi PT Freeport Indonesia menindaklanjuti gagasan Presiden RI, Joko Widodo. Diharapkan, PFA ini dapat mencetak generasi emas Tanah Papua untuk Indonesia di masa mendatang. (*)
