Jayapura, Jubi – Yayasan Jasa Aviasi Indonesia atau Yajasi memastikan tidak akan menaikkan harga tiket pesawatnya menjelang Hari Raya Natal 2024. Hal itu dikatakan Direktur Yajasi, Evenly Simon di Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Kamis (5/12/2024).
Evenly Simon mengatakan harga tiket pesawat Yajasi tidak akan dinaikkan hanya karena lonjakan permintaan menjelang Hari Raya Natal. Menurutnya, penentuan harga tiket pesawat Yajasi lebih ditentukan oleh biaya operasional pesawat ketimbang tingkat atau lonjakan permintaan pengguna jasa.
Evenly menegaskan bahwa kebijakan untuk tidak menaikkan harga tiket pesawat menjelang Hari Raya Natal itu sesuai dengan visi misi Jayasi yang memang hadir untuk melayani masyarakat di Tanah Papua.
“Kami merasa bahwa harga atau rate yang masih berlaku [sudah] ideal, karena misi utama kami adalah untuk melayani. Harga tiket [yang berlaku sudah] ideal, [sesuai] dengan [tingkat] inflasi yang jadi, [maupun] perubahan terkait [harga bahan bakar] avtur dan sebagainya,” katanya.
Yayasan Jasa Aviasi Indonesia adalah maskapai penerbangan non komersial yang didirikan untuk menyediakan jasa penerbangan bagi masyarakat yang belum terjangkau dengan pelayanan transportasi. Maskapai penerbangan non komersial itu melayani warga, pemerintah, dan organisasi gereja yang membutuhkan jasa penerbangan menuju berbagai kabupaten di Provinsi Papua, Provinsi Papua Pegunungan, ataupun Provinsi Papua Tengah.
“Pada dasarnya, kami ada di sini untuk melayani masyarakat Papua,” katanya.
Dengan visi dan misinya untuk mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, Evenly mengatakan Yajasi justru bisa menurunkan harga tiket pesawat jika ada permintaan keringanan harga dari calon penumpang, asal penurunan harga itu masih sesuai dengan beban biaya operasional pesawatnya.
“[Jika ada] permintaan atau permohonan dari masyarakat, kami [bisa] mengakomodir sedikit, supaya masyarakat bisa mendapat keringanan. Tetapi tentu kami tidak bisa [menurunkan harga tiket hingga di bawah biaya] operasional,” ujarnya.
Menurut Evenly, di Papua Yajasi mengoperasikan enam unit pesawat berbadan kecil, sesuai dengan kondisi berbagai lapangan terbang di daerah pelayanan Yajasi. Pesawat itu terdiri dari Pilatus Porter 6, Pilatus PC 12, dan pesawat Cessna C208 Caravan. “Puji Tuhan, [menjelang] Natal ini hingga setelah Natal, [kami] sudah siap melayani [permintaan pengguna jasa dengan] keenam pesawat itu,” ujarnya.
Flight Coordinator Yajasi, Tri Pudiyo Utomo menjelaskan harga rata-rata tiket pesawat Yajasi untuk penerbangan menuju ke berbagai wilayah di Provinsi Papua Pegunungan adalah Rp2,3 juta per penumpang. Rincian harga untuk setiap rute penerbangan dipengaruhi oleh jarak tempuh pesawat. “Jadi harga memang ditentukan dari kantor, [berdasarkan] rute dan muatan yang ada,” katanya.
Tri mengatakan Yajasi juga melayani permintaan sewa atau carter pesawat. Menurutnya, biaya sewa itu bervariasi, mulai dari Rp9,03 juta hingga Rp38 juta. Besaran biaya sewa pesawat Yajasi ditentukan oleh jarak tempuh pesawat, maupun latar belakang penyewa pesawat, serta jenis kegiatan penyewa pesawat.
“Kami kebetulan ada harga khusus pesawat Cessna Caravan dengan daya muat 1.050 kilogram untuk rute Sentani – Borme yang tergolong masih dekat, dengan harga Rp9,03 juta. Itu harga [sewa] untuk masyarakat [atau warga biasa], bukan untuk proyek [instansi atau lembaga],” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!