Manokwari, Jubi – Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Mnukwar menyatakan tidak akan melakukan aksi dalam bentuk apapun pada 1 Mei 2025, yang diperingati sebagai hari Aneksasi Bangsa Papua ke Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI dan Hari Buruh Internasional.
Sekertaris KNPB Mnukwar, Yunus Aliknoe kepada Jubi menyatakan siapa pun berhak berekspresi, menyampaikan pandangannya menolak lupa atau melakukan peringatan dengan cara apapun, terkait peristiwa 1 Mei 1963 silam, yang dianggap orang Papua sebagai luka lama.
“KNPB Mnukwar sebagai media rakyat yang berbasis kota Manokwari menghimbau kepada seluruh rakyat terjaja di tanah air bahwa kami, KNPB Mnukwar tahun ini tidak punya agenda atau rencana aksi, maupun diskusi dalam bentuk apapun. Karena tidak ada arahan dalam bentuk apapun dari KNPB Pusat terkait [peringatan] 1 Mei 1963,” kata Yunus Aliknoe, Rabu (30/4/2025).
Meski begitu menurut Aliknoe, KNPB Mnukwar sebagai media rakyat mempersilhkan rakyat, pejuang dan mahasiswa di Kota Manokwari, Papua Barat apabila ingin melakukan peringatan dalam bentuk apapun, sebagai penolakan dan protes atas tindakan diskriminatif dan manipulatif serta paksaan anaksasi Bangsa Papua ke dalam Bingkai NKRI , tanpa persetujuan oleh pemilik hak sulung.
“Sekali lagi, kami menyerukan kepada rakyat [dan] publik kali ini, pada 1 Mei 2025 di Kota Mnukwar, KNPB wilayah Mnukwar tidak memiliki rencana atau agenda apapun pada 1 Mei 2025,” ucapnya.
Yunus Aliknoe, juga mengingatkan kepada aparat keamanan yang selama ini berpatroli untuk memantau setiap menjelang hari-hari besar yang diperingati Bangsa Papua, termasuk 1 Mei, tidak bertindak berlebihan.
“KNPB Mnukwar berharap, Polres Manokwari, Polda Papua Barat serta jajarannya tidak melakukan tindakan berlebihan [yang dapat] menganggu psikologis rakyat di Kota Manokwari,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Aliknoe, sebab selama ini aparat keamanan dinilai sering melakukan pemantauan dan operasi intelijen, setiap menjelang peringatan hari-hari besar Bangsa Papua, misalnya pada 1 Desember, 1 Mei, 1 Juli, dan 15 Agustus. Sikap itu dianggap sebagai teror mental secara tidak langsung terhadap orang Papua.
“Menjelang 1 Mei 1963-2025 kali ini, harapan kami kepolisian tidak melakukan patroli secara berlebihan, karena kami KNPB Mnukwar tidak akan melakukan aktivitas terkait 1 Mei 1963 itu,” tegasnya.
Polda Papua Barat imbau para buruh jaga keamanan
Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, Kepolisian Daerah atau Polda Papua Barat mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya para buruh dan serikat pekerja, menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat atau Kabid Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Prabowo mengatakan, peringatan May Day merupakan momen penting dalam menyuarakan aspirasi para pekerja.

Namun, Polda Papua Barat mengajak seluruh pihak agar dalam peringatan 1 Mei tetap mengedepankan prinsip damai, tertib, dan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami mengimbau kepada seluruh elemen buruh dan masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang santun dan bertanggung jawab. Hindari tindakan anarkis, provokatif, maupun kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Mari kita jaga bersama Papua Barat agar tetap aman dan damai,” kata Ignatius Benny Prabowo melalui rilis persnya.
Kayanya, Polda Papua Barat berkomitmen memberikan pelayanan dan pengamanan maksimal selama rangkaian kegiatan May Day berlangsung. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dengan para koordinator aksi terus dilakukan, guna memastikan kegiatan berjalan lancar dan tertib.
“Sebagai wujud sinergitas, Polda Papua Barat juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peringatan May Day 2025 sebagai momentum memperkuat persatuan, solidaritas, dan semangat membangun daerah yang aman, harmonis, dan sejahtera,” ucapnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!