Wamena, Jubi – Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, Senin (12/2/2024) pagi mengukuhkan 180 anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP di lingkungan pemerintahan setempat.
Perekrutan anggota Satpol PP semuanya merupakan Orang Asli Papua (OAP) itu, dipilih hingga dikukuhkan merupakan pilihan terbaik dari berbagai komunitas.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai mengatakan Kepala Dinas Satpol PP, Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Papua Pegunungan telah mempersiapkan perekrutan secara baik, sehingga terseleksi sebanyak 180 orang yang dikukuhkan.
“Terima kasih juga kepada pimpinan TNI dan Polri yang selama ini bergandengan tangan bersama pemerintah provinsi, dalam menyiapkan tenaga Satpol PP,” kata Wanggai.
Dalam pengukuhan itu, seluruh anggota Satpol PP melakukan penandatanganan fakta integritas, yang merupakan bagian dari proses kebutuhan Pemprov Papua Pegunungan.
Menurutnya, Satpol PP merupakan salah satu bagian penting pemerintah provinsi dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Ini tugas yang penting bagi setiap anggota Satpol PP dalam melihat aturan-aturan, juga cukup menantang dalam menjalankan tugas,” katanya.
Gubernur juga menyampaikan jika setiap anggota Satpol PP bukan hanya menjalankan tugasnya dalam menjalankan setiap peraturan, namun juga harus mampu memitigasi atau strategi dalam penanggulangan bencana yang harus dikelola dari awal hingga akhir.
“Begitu juga jika terjadi kebakaran, maka Satpol PP harus menjadi ujung terdepan untuk dapat menyelamatkan hal-hal yang tidak diinginkan lebih besar dan meluas,” ujarnya.
Setelah dilakukan pembinaan oleh pimpinan Dinas Satpol PP bersama TNI dan Polri, setiap anggota akan terus mendapatkan bimbingan teknis, pelatihan sehingga setiap anggota Satpol PP akan terus tumbuh dan berkembang lebih baik dari hari ke hari.
“Dalam beberapa hari lagi kita juga akan memasuki pencoblosan pemilu serentak 2024. Sehingga pemerintah harus memberikan pembinaan dan juga perlindungan terhadap situasi sosial yang akan dihadapi ke depannya. Situasi sosial ini juga harus dicegah sejak awal, bagaimana meningkatkan kewaspadaan mengolah data yang baik agar dapat mencegah risiko yang lebih besar,” katanya. (*)