Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, potensi sektor pariwisata mampu menstimulasi perekonomian warga yang berada di kampung-kampung.
“Banyak potensi ekonomi yang bisa dikelola salah satunya sektor pariwisata pantai. Bila dikelola dengan baik maka mendatangkan pendapatan lebih bagi masyarakat kampung,” ujar Rustan Saru di Jayapura, Rabu (4/5/2022).
Dikatakan Rustan, guna mendapatkan manfaat dari pengelolaan sektor pariwisata, masyarakat kampung harus lebih kreatif untuk menggali potensi ekonomi yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Misalnya di Pantai Hamadi, para-para (tempat pengunjung beristirahat) ditata dengan rapi, baik, dan bersih sehingga pengunjung merasa nyaman dan kembali lagi untuk menggunakan tempat wisata yang dikelola,” ujar Rustan.
Menurut Rustan, pengelolaan sektor pariwisata di kampung dapat mendatangkan kemakmuran dengan mengelola dan mengembangkan potensi yang ada secara bersama-sama sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
“Masyarakat di kampung bisa menyewakan speedboad untuk warga atau pengunjung yang ingin berkeliling menikmati Teluk Youtefa, hutan mangrove, dan keramba ikan. Tentunya membutuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintahan kampung agar pengelolaanya bermanfaat,” ujar Rustan.
Selain di sektor pariwisata pantai, dikatakan Rustan, sektor agro pertanian juga mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat di kampung, bila potensi ini disikapi dengan serius tentunya mampu mendongkrak perekonomian warga.
“Untuk membangun perekonomian di kampung, kepala kampung dan warganya harus berinovasi, apalagi dengan adanya dana yang cukup besar sehingga mampu mengangkat derajat kehidupan masyarakat kampung yang lebih baik,” ujar Rustan.
Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Kampung Kota Jayapura, Makzi L. Atanay mengatakan, jika sektor wisata dapat dikelola secara maksimal, maka dapat berimplikasi terhadap perekonomian warga di kampung.
“Masyarakat kampung saya rasa sudah sangat kreatif. Sudah banyak contohnya dan berhasil, seperti pengolahan air minum ke dalam kemasan di Kampung Holtekamp, pengelolaan keramba ikan di Kampung Enggros dan Tobati, pengembangan sektor wisata di Kampung Kayu Batu,” ujar Atanay.
Atanay berharap warga dan pemerintahan kampung semakin kreatif, inovatif dalam menggali potensi-potensi sektor ekonomi yang bisa mendatangkan manfaat sehingga masyarakat bisa sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
“Anggaran di kampung sangat besar, bahkan satu kampung bisa mencapai Rp 10 miliar. Ini sangat besar dan harus dimaksimalkan untuk memutar roda ekonomi masyarakat. Harus optimis dan yakin bisa,” ujar Atanay. (*)