Jayapura, Jubi – Rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura belum diketahui Enembe. Enembe mengatakan ia belum mendapatkan informasi ini dari kuasa hukumnya.
“Saya belum mendapatkan informasi ini dari kuasa hukum saya. Tapi pasti saya akan diberitahu oleh mereka. Jadi soal ini, nanti biar kuasa hukum yang jelaskan saja,” kata Enembe di kediaman pribadinya di Koya, Kota Jayapura, Rabu (19/10/2022) malam.
Pada Senin (17/10/2022) dalam keterangan persnya, KPK berinisiatif untuk memastikan kesehatan Lukas Enembe sehingga meminta tim dokter independen dari IDI untuk memeriksa yang bersangkutan.
“Teknis visitasi tim dokter independen IDI tersebut akan dibahas lebih lanjut di kantor pusat IDI yang akan dihadiri langsung oleh tim dokter independen IDI, tim dokter tersangka LE, dan tim dokter KPK,” kata Plt Jubir KPK Bidang Pencegahan, Ipi Maryati Kuding.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, tim kuasa hukum juga menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe oleh dokter dari Singapura. Hasil pemeriksaan diserahkan langsung kepada Direktur Penyidikan KPK (Asep Guntur Rahayu) yang didampingi oleh tim penyidik dan tim dokter KPK.
Enembe mengatakan ia sudah menjalani pemeriksaan kesehatan pada Selasa (11/10/2022) lalu oleh dokter yang didatangkan dari Singapura. Namun dokter yang datang itu bukan dokter yang selama ini menangani dirinya saat berobat ke Singapura.
“Yang periksa saya kemarin itu bukan dokter yang biasa periksa saya di Singapura. Dokter yang biasa periksa saya, akan datang kali berikutnya,” kata Enembe.
Enembe menegaskan bahwa dirinya tidak bisa keluar dari kediamannya. Bahkan untuk melakukan pemeriksaan menggunakan Magnetic Resonance Imaging atau MRI di rumah sakit pun tak bisa karena masyarakat yang berjaga di luar rumahnya melarang dia meninggalkan rumahnya.
“Kalau saya coba keluar dari pagar depan, mereka marah dan memaksa saya kembali ke rumah,” jelas Enembe.
Masyarakat yang selama ini berjaga di depan kediaman Enembe memang sudah berkurang jumlahnya. Namun mereka masih tetap memeriksa orang-orang yang akan masuk dan keluar kediaman Gubernur Enembe. (*)