Jayapura, Jubi – Sekitar 1.000 calon haji dari Tanah Papua siap diberangkatkan menuju Tanah Suci Mekkah pada 29 dan 30 Mei mendatang. Mereka bergabung pada kelompok terbang atau kloter 23, 25, dan 26 Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang Urusan Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Papua Musa Narwawan mengatakan Papua menjadi provinsi dengan calon haji terbanyak di Tanah Papua. Mereka memberangkatkan sebanyak 563 calon haji pada tahun ini.
“Calon haji dari Papua sebanyak 563 orang. Mereka terdiri atas 332 orang dari Kota Jayapura, 93 dari Biak Numfor, dan 65 dari Kabupaten Jayapura. Kemudian, sebanyak 39 dari Kepulauan Yapen, 28 dari Keerom, dan enam orang dari Sarmi,” kata Musa, Senin (13/5/2024).
Posisi kedua calon haji terbanyak di Tanah Papua ditempati Provinsi Papua Tengah, yakni sebanyak 290 orang. Mereka terdiri atas 99 calon haji dari Kabupaten Nabire, 182 dari Mimika, dan sembilan calon haji dari Paniai.
Selanjutnya, Papua Selatan dengan 185 calon haji. Mereka terdiri atas 127 orang dari Kabupaten Merauke, 32 dari Mappi, 15 dari Boven Digoel, dan 11 orang dari Asmat.
Kemudian, Papua Pegunungan dengan 36 calon haji. Semua calon haji tersebut berasal dari Kabupaten Jayawijaya.
“Wilayah kerja Kanwil Kemenag Papua meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Insyaallah 1.082 calon haji [dari empat provinsi tersebut] sudah siap diberangkatkan ke Tanah Suci [pada 29 dan 30 Mei 2024],” kata Musa.
Kanwil Kemenag Papua mencatat calon haji tertua dari empat provinsi tersebut pada tahun ini ialah Asiyah dari Mimika. Usianya 94 tahun. Adapun calon haji termuda berusia 19 tahun, yakni Muhammad Irham dari Kota Jayapura.
Sederet imbauan Kemenag
Indonesia mulai memberangkatkan jemaah calon haji pada Minggu kemarin. Rombongan pertama tersebut terdiri atas sekitar sembilan ribu calon haji dari 23 kloter di 12 embarkasi di seluruh Indonesia.
Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag Akhmad Fauzin mengimbau jemaah haji tetap menjaga kesehatan. Dia juga menyarankan jemaah haji mengurangi aktivitas di luar ruangan saat di Madinah.
“Pemerintah mengimbau jemaah haji, khususnya para lansia tetap menjaga kesehatan, dan menghindari aktivitas di luar ruangan. Kondisi cuaca di Madinah sangat panas. Suhunya mencapai 39–40 derajat selsius,” kata Akhmad dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
Akhmad juga memberi imbauan khusus kepada calon haji yang lanjut usia (lansia). Dia meminta mereka tidak memaksakan diri beribadah sunah, dan salat berjemaah di Masjid Nabawi. Menurutnya, para lansia bisa bersalat jamaah di hotel untuk menghindari kelelahan fisik.
Dia pun mengingatkan seluruh calon haji Indonesia mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat untuk salat berjemaah di Masjid Nabawi. Jemaah haji juga harus tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang selama bepergian. Selain itu, melapor kepada petugas haji di pemondokan, dan mencatat nomor kontak mereka.
Akhmad pun menganjurkan calon haji selalu berkelompok saat pergi maupun pulang dari Masjid Nabawi. Mereka jangan sampai menukar gelang pengenal dengan calon haji lain dan selalu mengunakan alas kaki beserta kaus kaki untuk menghindari iritasi dalam perjalanan dari dan ke Masjid Nabawi.
“Jika kehilangan alas kaki, jangan paksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Jalanan yang dilalui sangat panas,” ujar Akhmad.
Jemaah calon haji juga diimbau mengonsumsi secara teratur 200 mililiter air minum setiap jam untuk menghindari dehidrasi. Mereka sebaiknya juga bergiliran saat berangkat dari pemondokan menuju Masjid Nabawi ataupun sebaliknya. Itu untuk menghindari antrean panjang di lift hotel.
“Jamaah calon haji juga jangan ragu dan segan meminta bantuan petugas jika mengalami kesulitan saat sebelum keberangkatan, berada di pesawat, maupun setelah di Arab Saudi. Kami juga mengimbau Jemaah mengunduh aplikasi Pusaka Superapp,” kata Akhmad.
Dia menjelaskan aplikasi Pusaka Superapp diterbitkan Kemenag RI. Jemaah calon haji dapat mengakses panduan ibadah haji, termasuk untuk lansia, dan video manasik haji melalui aplikasi seluler tersebut. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!