Sorong, Jubi – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Yukase (IKPERMAY) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membangun asrama mahasiswa dengan menggunakan anggaran Dana Kampung. Sebanyak 11 kampung yang turut mendanai pembangunan asrama tersebut.
Ketua IKPERMAY Jois Saba mengatakan 11 kampung yang menyumbang pembangunan asrama itu di antaranya Kampung Yukase, Yohafak, Aus, Tiwit, Setta, Hohoyar, Karetubun, Arne Timur, Yubiah, Kfa, dan Serma yang semuanya berada di Distrik Ayamaru Utara. Rencana pembangunan asrama tersebut, sudah dibahas kepala distrik dan sejumlah kepala kampung sejak 2023.
“Jumlahnya [bantuan] Rp110 juta, jadi dari 11 kampung ini masing-masing tanggung jawab [menyumbang] Rp10 juta,” katanya, di Sorong, Rabu (19/6/2024).
Setelah uang diterima, para mahasiswa segera mencari lokasi di Kota Sorong. Mereka lantas membeli tanah seluas 40×20 meter, lalu mulai membangun asrama pada April 2024.
“Sampai hari ini sudah paku [memasang] seng. Kami masih banyak kekurangan dalam pembangunan asrama ini, [jadi] kami minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat, tolong lihat [perhatikan] kami mahasiswa,” ujarnya.
Menurutnya Pemkab Maybrat tidak bijaksana dalam penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus), khususnya untuk membantu pembangunan asrama bagi mahasiswa asal Maybrat di Kota Sorong. Pemkab diharapkan lebih fokus terhadap pendidikan.
“Pemkab Maybrat lebih khusus Kepala Dinas Pendidikan harus memperhatikan mahasiswa Maybrat, di semua kota studi di Indonesia. Jangan sampai kami jadi penonton di atas kabupaten kami sendiri, lantas Dana Otsus di Kabupaten Maybrat dipakai untuk apa?” katanya.
Ia mengatakan harus ada dana yang digelontorkan ke setiap mahasiswa asal Maybrat, yang sedang mengenyam pendidikan di sejumlah kota di Indonesia. “Dana ini diharapkan dapat membantu meningkatkan akses pendidikan dan kualitas hidup para pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.
Sekretaris IKPERMAY Yermia Murafer mengatakan Pemkab Maybrat jangan hanya sibuk membagikan dana hibah ke organisasi-organisasi masyarakat. Pemkab seharusnya melihat kondisi mahasiswa Distrik Ayamaru Utara, yang saat ini sedang berupaya membangun asrama secara swadaya bersumber dari Dana Kampung.
“Saya sangat bangga melihat orang tua kami di 11 kampung di Distrik Ayamaru Utara, yang antusias memberikan Dana Kampung untuk kami bangun asrama, padahal Dana Kampung itu tujuannya untuk pembangunan lainnya di 11 kampung di Distrik Ayamaru Utara,” katanya.
Ia menambahkan, Dana Kampung seharusnya bukan digunakan untuk membangun asrama mahasiswa. Namun karena kepedulian masyarakat terhadap mahasiswa, akhirnya sejumlah kampung membantu mendanai pembangunan asrama tersebut.
“Mereka berikan langsung [bantuan dana] kepada kami mahasiswa, guna membangun asrama, tanpa pikir-pikir,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!