Nabire, Jubi – Penjabat Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau mengatakan pihaknya akan meneruskan pernyataan sikap menolak penambangan Blok Wabu yang disampaikan Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua Tolak Investasi Blok Wabu dalam demonstrasi di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Kamis (18/1/2024) kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM. Hal itu dinyatakan Bagau di Nabire pada Jumat (19/1/2024).
Bagau berjanji meneruskan aspirasi Solidaritas Mahasiswa Dan Rakyat Papua Tolak Investasi Blok Wabu itu kepada Kementerian ESDM di Jakarta. “Aspirasi yang kami akan kami pelajari, setelah itu kami akan diskusi dan menyampaikan ke pemerintah pusat, tentunya ke Kementerian ESDM. Hasilnya akan kami sampaikan lagi kepada masyarakat,” kata Bagau.
Bagau mengatakan kabar bahwa Penjabat Gubernur Papua Tengah telah menerbitkan izin penambangan Blok Wabu adalah kabar bohong. Ia menyatakan kabar itu disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bagau juga menegaskan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya tidak pernah menerbitkan izin penambangan Blok Wabu, area bekas wilayah tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Intan Jaya. Bagau mengatakan ia akan berdiskusi dengan Penjabat Gubernur Papua Tengah untuk membahas aspirasi para mahasiswa dan warga yang menolak rencana penambangan Blok Wabu, agar dapat diteruskan kepada Kementerian ESDM.
“Jadi jangan dengarkan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Kami tidak pernah mengeluarkan izin beroperasinya Blok Wabu,” kata Bagau.
Dalam demonstrasi menolak rencana penambangan Blok Wabu yang berlangsung di Nabire pada Kamis, Koordinator Umum Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua Tolak Investasi Blok Wabu, Marius Jagani menyatakan aspirasi mereka harus mendapat jawaban dalam tiga pekan.
“Kami meminta Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Bupati Intan Jaya memfasilitasi masyarakat adat, tokoh adat, pemuda, mahasiswa, [dan perwakilan] gereja untuk menemui Menteri ESDM di Jakarta [dan] membahas investasi Blok Wabu itu. Kami tunggu [jawabannya] dalam waktu tiga minggu. Kalau tidak, kami akan demonstrasi lagi,” katanya.
Jagani mengatakan penambangan Blok Wabu ditolak masyarakat di Kabupaten Intan Jaya karena dinilai akan merugikan masyarakat adat di sana.
“Investasi modern membutuhkan kecerdasan [dan] keahlian khusus. Sekarang, berapa banyak masyarakat Papua, khususnya [di] Intan Jaya, yang sudah disiapkan [menjadi] tenaga ahli? Kami menilai investasi itu semata hanya untuk mengambil kekayaan alam kami bagaikan pencuri. Itu kami tolak,” katanya. (*)