Jayapura, Jubi – Hingga 8 hari berlalu, tim gabungan TNI/Polri terus berupaya mencari keberadaan pilot pesawat Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Upaya pencarian pada Selasa (14/2/2023) dilakukan melalui pesawat udara, helikopter, maupun jalur darat. Pemerintah Kabupaten Nduga juga melakukan pendekatan dialog bersama para tokoh, namun upaya itu belum membuahkan hasil.
Hal itu disampaikan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan pers tertulisnya pada Selasa. “Pencarian masih terus dilakukan, baik melalui udara, darat, hingga lewat pemerintah daerah dan para tokoh yang ada di Nduga,” kata Herman.
Pada 7 Februari 2023, kelompok bersenjata TPNPB yang dipimpin Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air dengan call sign PK-BVY yang mendarat di Distrik Paro. TPNPB juga menyatakan telah menangkap dan menyandera pilot pesawat itu, Philip Mark Mehrtens.
Herman menyatakan upaya pencarian oleh tim gabungan TNI/Polri disesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Pada prinsipnya kami TNI-Polri bekerja atas kepentingan Negara dalam penanganan insiden di Paro dengan melibatkan pemerintah daerah dan para tokoh di Nduga,” ujarnya.
Di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, dua petinggi maskapai Susi Air—Direktur Utama Geoffrey Meyssonnier dan Direktur Operasi Melinasary—menemui Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Kedua petinggi Susi Air itu menyampaikan rasa sedih dan terpukulnya mereka atas penyanderaan yang dialami Philip Mark Mehrtens.
Mereka menegaskan selama ini Susi Air sudah secara penuh membantu pembangunan di Papua sejak 2006, baik merintis penerbangan, maupun memberikan bantuan kesehatan dan obat-obatan bagi masyarakat.
Melinasary menegaskan insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, dan penyanderaan Philip Mark Mehrtens tidak akan membuat Susi Air mundur dari Papua. “Dengan kejadian ini, kami tidak akan berhenti terbang di wilayah Papua. Kami tetap terbang di tempat lain, namun tolong kami diberi perlindungan,” kata Melinasary.
Melinasary juga menyatakan Susi Air akan memberi dukungan kepada TNI/Polri bersama pihak lain untuk mencari keberadaan Philip Mark Mehrtens. “Kami sudah mendukung penerbangan untuk proses pencarian dan memberi bantuan logistik berupa makanan dalam pencarian pilot kami,” ujarnya.
Melinasary berharap Mehrtens bisa segera ditemukan dan kembali ke keluarganya dalam keadaan selamat. “Saya berharap sekali [akan ada] bantuan [dari] seluruh masyarakat Papua yang punya akses, dan juga aparat TNI/Polri, untuk bisa menemukan pilot Susi Air dalam kondisi aman dan selamat. Jika ada informasi dan negoisasi, bisa diinformasikan serta berjalan lancar,” ujarnya.
Pada Selasa, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom merilis foto dan video pembakaran pesawat Susi Air. Sambom juga merilis video yang menunjukkan Philip Mark Mehrtens bersama pimpinan TPNPB Ndugama, Egianus Kogoya. “TPNPB-OPM Komando Nasional umumkan resmi foto dan video bersama pilot New Zealand (NZ), dan Pilot asal NZ baik dan sehat,” dalam rilis yang diterima Jubi Sebby Sambom. (*)