Merauke, Jubi – PT Telkom Indonesia Tbk Regional 7 mengundurkan rencana perbaikan kabel sistem komunikasi kabel laut – SKKL ruas Sorong – Merauke yang terjadi shunt fault atau terjadi luka pada titik 107 kilometer dari pesisir Merauke.
Rencana perbaikan kabel tersebut semula dijadwalkan pada 24 Februari lalu, namun karena hal teknis perbaikannya ditunda pada awal Maret 2023. Dengan adanya penundaan ini, masyarakat Merauke dan sejumlah kabupaten lain yang terdampak dipastikan masih bisa mengakses internet selama satu pekan ke depan.
Kepala Kantor Daerah Telkom Merauke, Jitzak Ninef ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (27/2/2023), mengakui adanya perubahan jadwal perbaikan kabel bawah laut.
“Sudah saya tanyakan ke Jayapura (Papua), disampaikan bahwa memang betul adanya perubahan jadwal atau kemunduran waktu maintenance (perbaikan),” kata Ninef melalui pesan Whatsapp.
Sementara dari rilis yang diterima Jubi, kabel laut yang akan diperbaiki itu berjarak 107 km dari Merauke. Kabel optik yang luka tersebut berada di kedalaman 33 meter bawah laut. Jika tidak dilakukan perbaikan, jaringan internet dipastikan dapat putus secara tiba-tiba.
Executive Vice President Telkom Regional 7, Agus Yudha Basuki menyatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan tim teknis, Telkom masih membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi lebih detail dan persis agar kegiatan optimalisasi dapat berjalan maksimal, antara lain peralatan yang dibutuhkan serta pemetaan kondisi medan di lapangan.
Karena hal tersebut, Telkom memutuskan untuk menyesuaikan kembali jadwal optimalisasi menjadi awal Maret 2023. Lantaran terjadi penundaan waktu perbaikan yang cukup panjang, masyarakat Merauke, Timika dan Kaimana dapat mempersiapkan dan menyesuaikan sebaik mungkin kebutuhan aktivitas komunikasinya mengikuti jadwal pemeliharaan terbaru.
Telkom juga, kata dia, telah melaksanakan langkah-langkah persiaan optimalisasi SKKL di antaranya penyiapan link back-up Palapa Ring Timur serta back-up satelit. Persiapan tim teknisi di lokasi dan cable ship pada koordinat lokasi kabel yang mengalami shunt fault.
“Telkom Group terus melakukan upaya maksimal menyelesaikan optimalisasi pemeliharaan rutin jaringan SKKL sebaik-baiknya. Sekaligus menyampaikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat dan pelanggan Telkom yang terdampak,” tutupnya. (*)