Manokwari, Jubi – Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw menjanjikan pembentukan tim percepatan pemulangan warga Kabupaten Maybrat yang masih berada di pengungsian. Sebagian dari mereka telah berada di pengungsian sejak penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor pada 2 September 2021.
“Dalam waktu cepat kami rapatkan untuk bentuk tim percepatan untuk mengembalikan pengungsi di Maybrat,” kata Waterpauw di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, Sabtu (31/12/2022).
Kabupaten Maybrat awalnya merupakan bagian dari Provinsi Papua Barat. Pasca pemekaran Provinsi Papua Barat, kini Kabupaten Maybrat menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat Daya.
Waterpauw menyatakan tim percepatan pemulangan pengungsi Maybat bentukan Pemerintah Provinsi Papua Barat nantinya akan berkoordinasi dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya. “Terutama anak-anak yang tidak sekolah, saya minta maaf kepada saudara-saudara di Maybrat, selama menjabat belum pernah ke sana,” ucap Waterpauw.
Waterpauw menyatakan sikap mengutuk tindakan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang melakukan kekerasan di Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni. “Kalau hanya mengusir atau berkelahi, tidak ada masalah. Tetapi mereka membunuh, itu tentu sangat biadab” tegasnya
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat itu menyebut dibutuhkan penegakan huikum untuk memutus rantai kekerasan di Papua. “Papua ini penegakan hukum masih diperlukan masih diperlukan,” katanya.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema mengatakan sinergitas TNI dan Polri berjalan cukup baik. “Saya kemarin ke sana, saya katakan kepada mereka, Maybrat sudah aman. Saya katakan kepada mereka di dalam gereja,” kata Gabriel.
Ia menyatakan cara pandang aparat keamanan harus satu, yaitu melihat kelompok yang berseberangan sebagai saudara. “Kita akan hadir terus dari sisi keamanan, namun yang perlu kami kawal pembangunan. Kami mengambil sikap tegas, karena itu wilayah tertib sipil, penegakan hukum di kedepankan, khususnya di Maybrat,” ucapnya
Gabriel juga mengomentari peran media pers. “Kita juga berharap permainan dari sisi media juga turut berkontribusi, sebab keamanan bukan hanya dari TNI dan Polri. Terutama media memilah mana informasi yang benar dan mana informasi yang hoaks dalam penyebaran informasi,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat, Irjen pol Daniel T.M Silitonga menyatakan penetapan status keamanan Siaga I di Kabupaten Maybrat adalah bentuk kepedulian Polri dan TNI kepada masyarakat. “[Agar] masyarakat merayakan Natal dan pergantian Tahun 2022 ke tahun 2023 dengan nyaman” kata Silitonga. Ia meminta masyarakat dan semua pihak menjaga keamanan di wilayah Papua Barat dan Papua Barat daya dengan aman. (*)