Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Mathius Fakhiri memimpin serah terima jabatan Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Jayawijaya dan Kapolres Tolikara yang berlangsung di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (14/3/2023). Fakhiri menyatakan penggantian itu terkait dengan insiden yang beberapa waktu lalu terjadi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.
Jabatan Kapolres Jayawijaya diserahterimakan dari AKBP Hesman Napitupulu kepada AKBP Heri Wibowo. Sedangkan jabatan Kapolres Tolikara diserahkterimakan dari AKBP Dicky Hermansyah Saragih kepada Kompol Ahmad Fausan.
“Pergantian dua Kapolres itu berkaitan dengan insiden yang belum lama ini terjadi di dua wilayah itu.Diharapkan pejabat baru bisa kembali membangun komunikasi di internal [polres] maupun [dengan] masyarakat,” kata Fakhiri di Kota Jayapura, Selasa.
Fakhiri menjelaskan bahwa penggantian Kapolres Jayawijaya terkait dengan penanganan isu penculikan anak yang berkembang menjadi bentrokan dan amuk massa. “Sebagai bentuk tanggung jawab, saya selaku Kapolda [Papua] menarik sementara Kapolres [lama], walaupun saya sudah melihat beberapa rekaman video amatir terkait kejadian itu. [Penggantian] itu juga bagian dari permintaan masyarakat,” tegasnya.
Fakhiri mengatakan dirinya menginginkan situasi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, bisa kembali normal dan kondusif, tanpa ada riak-riak lagi. Dengan demikian, proses yang berkaitan dengan kejadian beberapa waktu lalu bisa tertangani dengan baik.
“Propam Polda Palua juga sudah memeriksa anggota Polri yang saat itu terlibat dalam pengamanan. Mereka sudah dimintai keterangan,” ujar Fakhiri.
Ia meminta AKBP Heri Wibowo selaku Kapolres Jayawijaya yang baru untuk segera membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan. “Saya minta segera membangun komunikasi dengan seluruh tokoh yang ada di Wamena, agar bisa bersama-sama kembalikan situasi Wamena normal, aman, dan nyaman,” katanya.
Fakhiri menjelaskan Kapolres Tolikara karena Polri menerima keluhan dari masyarakat. Ia berharap Kompol Ahmad Fausan akan bisa meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat Tolikara terhadap Polri.
“Saya harap ini bisa pelan-pelan diperbaiki, sehingga rasa percaya masyarakat kepada Polri bisa kembali. Dengan begitu Polri bisa menyiapkan program pemerintah berikutnya, yaitu Pemilu 2024. Bahkan bisa membantu pemerintah dalam mempercepatan pembangunan,” ujarnya. (*)