Wasior, Jubi – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat, mengajak masyarakat di wilayah itu agar memanfaatkan baik lahan pekarangan maupun lahan tidur untuk ditanami tanaman pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi keluarga.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor mengatakan sejak dilantik pada 2021, dirinya bersama Wakil Bupati Andarias Kayukatuy terus mendorong masyarakat setempat dapat memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur untuk pengembangan komoditas pertanian.
Mambor mengaku tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat Wondama, terutama warga lokal karena sudah terbiasa menggantungkan hidup dari apa yang disediakan alam.
“Maka dari itu pendampingan dan pembinaan harus terus dilakukan agar masyarakat bisa beralih dari kebiasaan konsumtif dengan bergantung pada apa yang disediakan alam menjadi masyarakat yang produktif dan mandiri,” kata Bupati Mambor di Wasior, Kamis (17/11/2022) lalu..
Dia berharap ke depan masyarakat asli Wondama tidak hanya menjadi petani dan nelayan yang mampu memproduksi tapi juga menjadi pelaku pasar.
“Memang mengubah mindset itu tidak gampang tapi harus kita mulai. Generasi sekarang harus ubah pola pikir, mancing harus jadi uang selain untuk makan. Tanam di halaman harus jadi uang selain untuk makan. Harus kita lakukan itu. Masyarakat kita harus sampai ke situ. Secara perlahan-lahan petani Wondama juga harus menjadi pelaku pasar,” ujar mantan Kepala Bappeda Teluk Wondama itu.
Baru-baru ini Bupati Mambor bersama Wabup Andarias Kayukatuy dan jajaran Forkopimda setempat melakukan panen perdana jagung jenis bisi II di Kampung Webi, Distrik Rasiei.
Jagung yang dipanen itu merupakan hasil karya petani lokal Kampung Webi sendiri yakni Hirkanus Mbari di lahan seluas 0,3 hektare.
Hirkanus merupakan salah satu dari 800 KK petani di Wondama yang termasuk dalam peserta program unggulan sektor pertanian tahun 2022 yakni peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat.
Kegiatan utama dari program tersebut adalah pemanfaatan pekarangan dan lahan usaha jagung.
Hasilnya, dari lahan 0,3 hektare, berdasarkan perhitungan awal yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan didapatkan hasil produksi jagung kering utuh sebanyak 1,842 ton. Adapun untuk pipilan kering diperkirakan sebanyak 1,455 ton.
Bupati Mambor mengapresiasi keberhasilan Hirkanus dalam memproduksi jagung di lahan miliknya tersebut dan berharap hal itu dapat memacu para petani yang lain untuk melakukan hal serupa.
Adapun tujuan dari program unggulan sektor pertanian 2022 yakni meningkatkan pendapatan masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Teluk Wondama Korneles Paduai mengatakan dari 180 hektare lahan usaha jagung yang dikelola 800 KK petani di tahun ini, pihaknya menargetkan sedikitnya 76 hektare bisa mencapai produksi maksimal.
Dari luasan itu target produksi jagung kering yang diharapkan sekurang-kurangnya 150 ton. “Jika melihat hasil dari kebun bapak Hirkanus Mbari maka kami yakin dalam dua tahun ke depan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Teluk Wondama bisa kita hapuskan,” kata Paduai.
Sebagai informasi, Pemkab Teluk Wondama melalui APBD tahun anggaran 2022 mengalokasikan anggaran Rp8 miliar untuk program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan jagung dan budidaya sayur-sayuran yang melibatkan 800 KK petani.
Anggaran itu antara lain untuk bantuan insentif bagi petani sebesar Rp6 juta per KK, juga untuk pembukaan lahan, pengadaan benih, pupuk juga alat pertanian lainnya. (*)