Jayapura, Jubi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura memprediksi musim kemarau di Papua akan mengalami puncaknya pada Juni hingga Agustus 2022. Warga diimbau waspada kebakaran dan kekeringan.
“Meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran bahaya polusi udara dan asap yang dapat mengganggu kesehatan,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (14/6/2022).
Dikatakan Pekey, saat musim kemarau sangat mudah terjadi potensi kebakaran akibat kekeringan lahan dan kekurangan air bersih.
“Cuaca panas bisa memicu terjadinya kebakaran terutama lahan-lahan kering. Jangan membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan, waspada kebakaran,” ujar Pekey.
Pekey mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan yang menyebabkan kebakaran, tidak menebang pohon sembarangan terutama di dataran tinggi agar menjaga air tetap tersedia.
“Mari kita semua satu hati menjaga Kota Jayapura ini dari hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Bersatu membangun Kota Jayapura ke depan yang lebih baik lagi,” ujar Pekey.
Pekey menambahkan, dengan mengantisipasi kebakaran dan kekeringan air bersih agar tidak menimbulkan korban jiwa dan hilangnya harta benda.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho, mengingatkan semua pihak untuk melakukan pengelolaan sumber air dengan baik pada masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.
“Musim kemarau pada periode ini berlangsung normal, namun warga perlu mewaspadai cuaca ekstrem pada periode peralihan atau masa pancaroba, yaitu terjadinya angin kencang dan hujan deras,” ujar Nugroho. (*)
Discussion about this post