Jayapura, Jubi – Tim gabungan TNI/Polri terus mendalami rentetan kejadian kecelakaan lalu lintas yang berkembang menjadi amuk massa di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Hal itu dinyatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Kota Jayapura, Rabu (16/11/2022).
Faizal menyatakan pihaknya akan menindak tegas para pelaku pembakaran rumah dan fasilitas umum, penganiayaan, maupun pelaku pembunuhan dalam amuk massa yang terjadi di Dogiyai pada pekan lalu. “Tim gabungan akan melanjutkan olah Tempat Kejadian Perkara di dua titik, yakni lokasi pembakaran truk dan alat berat di Kampung Kosegu, maupun lokasi penjarahan di Kompleks Bambu Kuning, Kampung Ekemanida, Distrik Kamu,” katanya.
Menurut Faizal, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai dibantu Satreskrim Polres Nabire dan Satuan Tugas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz sudah memerika 16 orang saksi korban. Mereka mengalami kerugian materiel atau menjadi korban penganiayaan dalam amuk massa tersebut.
“Kemungkinan [saksi korban yang diperiksa] akan bertambah. Kebanyakan posisi saksi korban saat ini sudah menuju ke Kabupaten Nabire,” ujarnya.
Kepala Polres Dogiyai, Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan tokoh-tokoh yang ada di Dogiyai. Polisi juga akan membersihkan di beberapa lokasi kebakaran, agar kegiatan ekonomi masyarakat bisa kembali normal.
“Kami sampaikan kepada semua masyarakat, baik penduduk asli maupun pendatang, bahwa pemulihan situasi di Kabupaten Dogiyai memerlukan kerja sama antara TNI, Polri, dan masyarakat. Untuk itu, mari sama-sama pulihkan [situasi] agar, perubahan dan kemajuan bisa signifikan,” kata Tatiratu.
Komandan Distrik Militer 1705 Nabire, Letkol Inf Doni firmansyah menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memulihkan keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di Distrik Kamu. “Mari percayakan proses penegakan hukum yang dilaksanakan rekan-rekan kepolisian untuk penyelesaian permasalahan yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu,” kata Doni. (*)
