Jayapura, Jubi – Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan pemekaran Papua untuk membentuk Daerah Otonom Baru atau DOB merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebagai sebuah kebijakan, demikian menurut Pekey, pembentukan DOB memiliki manfaat maupun dampak negatif.
Hal itu dinyatakan Frans Pekey di Kota Jayapura, Sabtu (4/6/2022), menanggapi demonstrasi menolak pemekaran Papua yang menuntut pencabutan Otonomi Khusus Papua. “Kebijakan pasti ada manfaat dan dampaknya. Tinggal bagaimana kita meminimalisir dampaknya, dan mengoptimalkan manfaat kegunaan DOB itu sendiri,” ujar Pekey.
Pekey menyatakan masyarakat Papua tidak bisa melihat Daerah Otonom Baru hanya dari satu sisi, misalnya hanya menimbang masalah dampak pembentukan DOB. Ia berharap masyarakat Papua melihat pembentukan DOB secara lebih luas, sehingga polemik pemekaran Papua tidak menjadi persoalan yang berlarut-larut.
“Adik-adik mahasiswa atau anak-anak Papua, tugas kalian adalah belajar. Kalau sudah selesai studi, tugas kalian membangun Papua, karena masa depan Papua ada di tangan kalian,” ujar Pekey.
Pekey berharap aspirasi untuk menolak pemekaran Papua tidak selalu disampaikan dengan turun ke jalan. Aspirasi itu juga dapat disampaikan dalam forum diskusi, sehingga bisa digunakan untuk mengawal pelaksanaan pembentukan DOB.
“Tidak perlu demo-demo lagi, karena menghambat studi, menghambat keamanan dan kenyamanan orang lain. Aspirasi boleh disampaikan di tempat, dikumpulkan secara baik, kemudian selesai dan membubarkan diri juga dengan baik,” ujar Pekey.
Pekey menilai polisi sudah melakukan pendekatan secara manusiawi dalam mengawal unjuk rasa menolak pemekaran Papua, demi menjaga kedamaian, keamanan, dan kenyamanan semua warga. “Saya menyampaikan terima kasih kepada Kepolisian dan TNI yang sudah berupaya meminimalisir dampak buruk dari demonstrasi. Tuhan memberkati masyarakat Kota Jayapura,” ujar Pekey. (*)
Discussion about this post