Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Papua, Demora Rumbino mengatakan, pembelajaran tatap muka atau PTM mulai diberlakukan 100 persen pada Mei 2022.
“Jadi, sekolah TK, PAUD, SD, dan SMP sudah bisa belajar normal kembali di sekolah,” ujar Rumbino di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (28/4/2022).
Dikatakan Rumbino, PTM 100 persen itu dilakukan karena penyebaran Covid-19 atau virus korona di ibu kota Provinsi Papua itu, sudah mulai melandai.
“Peserta didik kita sudah rindu ingin sekolah tatap muka, bertemu dengan teman-teman sekelas secara langsung tanpa harus lagi bertatap muka saat pembejalaran online. Ini patut kita syukuri sehingga aktivitas belajar mengajar kembali normal,” ujar Rumbino.
Dikatakan Rumbino, bila PTM tersebut sudah diberlakukan secara 100 persen, tetap harus mengedepankan penerapan protokol kesehatan, karena masih dalam situasi pandemi virus Covid-19 agar peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan tidak terpapar virus.
“Semua sekolah memiliki Satgas Covid-19. Jadi, sebelum siswa dan guru masuk ke ruang kelas, sudah melalui tahap prokes. Bahkan sebelum mamasuki sekolah sudah diperiksa suhu tubuh, diimbau memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer,” ujar Rumbino.
Rumbino berharap peran serta orang tua untuk selalu mengingatkan anak-anaknya, agar menjaga kesehatan sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar di sekolah, supaya tidak tertinggal mata pelajaran.
“Tentunya ini demi kebaikan kita bersama. Memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, merupakan tanggung jawab kita. Kesadaran dan kepedulian kita sangat penting dalam melawan pandemi ini. Tetap patuhi prokes dan jaga kesehatan,” ujar Rumbino.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengingatkan penerapan prokes dan vaksinasi harus diutamakan, guna menyukseskan penyelenggaraan PTM 100 persen di sekolah.
“Guru dan peserta didik sudah harus divaksin, kecuali yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Untuk pemberlakuannya nanti dibahas lagi dengan Satgas Covid, apakah benar-benar sudah bisa belajar di sekolah atau belum,” ujar Rustan.
Rustan berharap PTM di sekolah secara normal dapat dilakukan, meski pembelajaran online atau daring berlangsung dengan lancar, namun proses belajar mengajar di sekolah menjadi kerinduan tersendiri bagi peserta didik.
“Banyak [orang tua siswa] yang menyampaikan kepada saya, PTM di sekolah lebih efektif ketimbang belajar daring, karena siswa lebih serius dan mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Tentunya ini [PTM] menjadi harapan kita semua,” ujar Rustan. (*)
Discussion about this post