Jayapura, Jubi – Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Provinsi Papua, Ellen Montolalu mengatakan proses belajar mengajar kelas 1 sampai 5 Sekolah Dasar (SD) masih 50 persen dalam penerapan pembelajaran tatap muka.
“Artinya masih dilakukan pembelajaran shift atau secara bergantian,” ujar Ellen di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (10/5/2022).
Dikatakan Ellen, saat ini kelas 6 SD sedang melangsungkan Ujian Sekolah (US) atau ujian kelulusan pada 9-13 Mei 2022, sehingga peserta didik kelas 1-5 diliburkan agar tidak mengganggu pelaksanaan US.
“Belum tahu sampai kapan baru bisa 100 persen [satu kelas tidak dibatasi jumlah siswanya] saat pembelajaran tatap muka, tergantung situasi karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19,” ujar Ellen.
Ellen berharap, orang tua mendampingi anak-anak mereka di rumah selama libur US sehingga saat masuk sekolah mata pelajaran yang sudah dipelajari tidak dilupakan, karena berdampak pada proses berikutnya.
“Anak boleh main tapi ingat juga waktu belajar. Kita sudah terbiasa selama pandemi ini mendampingi anak-anak belajar di rumah. Jadi, saya rasa tidak menjadi beban buat orang tua untuk memberikan pengajaran kepada anak-anaknya” ujar Ellen.
Ellen menambahkan, guru di sekolah juga memantau perkembangan peserta didiknya. Bukan berarti libur maka tidak ada pendampingan seperti pemberian tugas belajar agar anak-anak tidak cepat lupa, apalagi siswa kelas 1 dan 2 yang masih harus butuh pendampingan lebih.
“Jalin komunikasi dan koordinasi antara orang tua dan guru sehingga peserta didik tetap maksimal belajarnya. Kami juga di dinas terus melakukan monitoring untuk memastikan pelaksanaan pendidikan di Kota Jayapura berjalan lancar,” ujar Ellen.
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura mengatur secara teknis bersama kepala sekolah, guru, dan orang tua agar proses belajar mengajar siswa khususnya kelas 1-5 SD berjalan dengan lancar.
“Jangan karena peserta didik libur, lantar guru dan orang tua lepas tanggung jawab mendampingi proses belajar mengajar. Harus terus dilakukan pemantauan. Pendidikan anak menjadi sangat penting untuk melanjutkan tahap ke depannya sehingga bisa menggapai cita-cita yang diinginkan,” ujar Pekey.
Pekey menambahkan di masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi, orang tua terus mengimbau anak-anaknya di rumah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga tidak terpapar sekaligus mempercepat dalam memutus penyebaran Covid-19. (*)
Discussion about this post