Waghete, Jubi – Kepolisian Resort (Polres) Deiyai memperbanyak personel dari Polres terdekat, yakni Polres Paniai dan Polres Dogiyai. Mengantisipasi situasi usai insiden penembakan terhadap warga sipil non orang asli Papua (OAP) Muhammad Jainal Als Enal.
Enal, 29 tahun (pada pemberitaan sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebut korban berusia 32 tahun-Red) tewas tertembak pada Minggu, (26/6/2022) pukul 21.33 WP di aula kantor DPRD Deiyai, saat bermain badminton bersama lima rekannya.
“Kami meningkatkan kegiatan patroli berskala besar di wilayah hukum Polres Deiyai, melakukan kesiap siagaan Mako Polres Deiyai serta personel. Jadi kami ada minta tambahan personil dari Polres Paniai dan Polres Dogiyai lagi,” ujar Kapolres Deiyai AKBP Hersoni Saragih melalui sambungan seluler kepada Jubi, Senin, (27/6/2022).
Korban Muhammad Jainal Als Enal (29) merupakan salah satu warga non OAP yang lahir dan besar di Waghete, Deiyai.
Selain itu, kata Saragih, pihaknya tengah melakukan pengalangan terhadap para tokoh masyarakat setempat.
“Itu untuk mendapatkan informasi-informasi terhadap perkembangan situasi Kamtibmas di wilayah pasca kejadian penembakan ini,” ujarnya.
Pihaknya juga tengah mengumpulkan bahan dan keterangan (Pulbaket) untuk mendapatkan data yang lebih akurat atas peristiwa itu.
“Kami juga koordinasi dengan Satgasopa Damai Cartenz untuk profiling wilayah dan jaringan kelompok KKB di sekitar Deiyai,” ujarnya.
Passintel Kodim 1703/Deiyai, Kapten Ind Eko Warsito mengatakan, sekitar pukul 21.33 WP korban sedang istirahat usai bermain badminton dan duduk di kursi sofa dekat pintu. Teman-temannya sedang bermain badminton secara tiba-tiba masuk seorang yang tidak dikenal (OTK) melalui pintu depan aula dan langsung melakukan tembakan tiga kali rentetan dengan menggunakan senjata laras panjang lalu mengenai korban.
“Para pemain lainnya langsung bersembunyi dan langsung mematikan lampu. Kemudian dilakukan lagi rentetan tembakan kearah aula sebanyak enam kali,” ujar Kapten Ind Eko Warsito
Kelima temannya masing-masing bernama Firdaus (33), Rahmat (23), Hasan, Ibrahim dan Ansar. Lanjut dia, saksi langsung menelpon menggunakan telepon seluler terhadap Bripda Nanda Saragih, anggota Satuan Intelkam Polres Deiyai dan menginfokan kejadian itu.
“Selanjutnya personil Polsek dan Polres beserta Satgas Pamrahwan Yonif RK/113 JS datang ke TKP dan melakukan penyisiran di sekitar aula kantor DPRD dan tidak ditemukan oknum yang melakukan tembakan itu,” ucapnya.
Korban dilarikan menuju RSUD Paniai di Madi untuk memeriksa kondisi korban, Namun setiba di RSUD korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. (*)