Polisi nyatakan demonstrasi menolak KTT G20 di Jayapura dibubarkan karena keluar kampus dan menyerang polisi

Pembubaran Demonstrasi Mahasiswa
Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota, AKBP Victor Dean Mackbon. - Jubi/Rabin Yarangga

Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota, AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan demonstrasi menolak KTT G20 di Kota Jayapura dibubarkan polisi karena massa demonstrasi itu keluar dari kampus dan menyerang polisi. Hal itu dinyatakan Mackbon di halaman Kampus Universitas Cenderawasih, Abepura, Kota Jayapura, Rabu (16/11/2022).

Mackbon menyatakan sejak awal polisi telah menolak rencana demonstrasi itu. Akan tetapi, Mackbon menyebut sebenarnya demontrasi menolak KTT G20 yang berlangsung di Auditorium Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura dan Kampus Uncen Waena sempat berjalan dengan baik.

“Petugas mengamankan dengan baik. Tetapi, [massa aksi] yang di auditorium itu terprovokasi sehingga melawan garis petugas, dan masuk ke badan jalan. Mereka ingin melakukan long march. Itu kami prediksi adalah niatan tidak baik. Untuk itu, kita sebagai aparat yang menjaga keamanan melakukan dorongan kepada massa yang terprovokasi tersebut,” kata Mackbon.

Mackbon menyebut para demonstran yang keluar dari kampus itu telah menodai aksi mereka sendiri, karena melewati batas yang ditetapkan polisi, dan melawan dengan melempari polisi. Hal itu membuat polisi menangkap koordinator aksi yang melawan polisi.

Baca juga :   Eksepsi Viktor Yeimo minta dakwaan dinyatakan batal demi hukum

“Terkait penangkapan beberapa pengunjuk rasa, kami akan melakukan proses lebih lanjut. Ada personel kami yang terluka, ada yang sedang dirawat di rumah sakit. Yang luka tadi terkena lemparan dari provokator. Kami harus tegas, karena aksi ini awalnya [sudah] kami larang. Tetapi kami punya niat baik, sehingga kami melokalisir [aksi]. Aksi itu telah ternodai oleh kelompok mereka sendiri. Kami akan tegas, agar ke depan semua lebih mematuhi aturan yang ada, dan menghormati petugas yang sedang melaksanakan tugas,” katanya.

Baca juga :   Jumlah demonstran di Expo Waena terus bertambah, demonstrasi berlangsung aman

Mackbon mengatakan pada Rabu pihaknya menurunkan 1.000 polisi untuk berjaga di delapan lokasi berbeda. “Jumlah personil yang kami libatkan kurang lebih ada 1.000 personil, [tersebar] di delapan titik. Tapi, titik yang diprovokasi itu ada di auditorium Uncen. Kita sedang dalami juga, apakah [mereka] benar-benar mahasiswa, atau penumpang gelap yang  mau mengganggu aktivitas di kampus,” katanya.  (*)

Baca juga :   Memimpin HUT ke-77 RI di Tembagapura, Bahlil optimis perekonomian Indonesia terus bangkit
Komentar
banner 728x250