Jayapura, Jubi – Para penjabat gubernur ketiga provinsi baru di Tanah Papua yaitu Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan diminta dapat mengakomodir putra daerah dalam pemilihan maupun penempatan pejabat eselon di setiap pemerintahan.
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda Baptis West Papua, Sepi Wanimbo, saat menghubungi Jubi, Senin (28/11/2022). Menurutnya, Orang Asli Papua atau OAP sudah sangat siap ditempatkan di sejumlah satuan kerja pemerintahan.
“Baik itu eselon II, III maupun IV OAP sudah sangat siap, sehingga diharapkan hal itu menjadi prioritas ketiga penjabat Gubernur nantinya,” katanya.
Ia menilai, ketika putra asli daerah sendiri yang akan nantinya menduduki jabatan-jabatan pasti kemajuan pembangunannya akan berjalan dengan baik, karena putra putri daerah memahami betul geografis dan kondisi di lapangan.
“Pemerintah pusat telah membuka lapangan kerja buat orang asli Papua dan hal itu sangat baik, namun pemerintah pusat jangan atur dan mengambil alih kewenangan pimpinan di daerah. Soal koordinasi kerja boleh-boleh saja, tapi ingat jangan mengatur pemerintahan di daerah secara berlebihan,” katanya.
Ia pun meminta pemerintah pusat jangan membiarkan atau membuka tenaga kerja dari luar Papua untuk bekerja di provinsi-provinsi baru, tetapi memberdayakan putra putri asli daerah yang dimiliki, sehingga nantinya tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Kenapa hal ini saya sampaikan, di awal penunjukan Pj sekda tiga provinsi baru saja pemerintah pusat tidak mengandalkan potensi putra putri Papua terbaik dan banyak yang telah memenuhi syarat jabatan,” katanya.
Ia menambahkan jika pemerintah pusat ingin memberikan kewenangan ke daerah, maka berilah sepenuhnya untuk membangun setiap daerah di Tanah Papua, jangan setengah hati.
“Kewenangan untuk atur Papua ini jangan samakan dengan provinsi lain di Indonesia. Tanah Papua ini tanah injil, injil duluan sudah ada di sini baru pemerintah masuk sehingga pemerintah pusat maupun daerah yang hari ini sedang mengambil kebijakan pembangunan di tanah ini harus bangun Papua dengan nilai-nilai injil, kejujuran, kedamaian, keadilan dan nyatakan kebenaran,” katanya. (*)