Jayapura, Jubi – Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Nioluen Kotouki mendesak Pimpinan DPRP agar proaktif menyikapi aspirasi masyarakat Papua, dengan membentuk tim atau menunjuk badan legislasi DPRP, mengantarkan aspirasi masyarakat Papua dari 5 wilayah adat yang telah disampaikan secara terbuka.
“Aspirasi yang disampaikan bisa menjadi bahan referensi bagi baleg DPR RI. Sebab aspirasi yang disampaikan di seluruh tanah Papua bukan hanya satu wilayah saja. Demo kemarin belum diserahkan dari wilayah adat dan mahasiswa di tanah Tabi. Semua aspirasi masih ada di meja pimpinan. Untuk tindak lanjut tunggu surat melalui Bamus membentuk tim atau beberapa fraksi mengantar aspirasi ke Jakarta,” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Selasa (7/6/2022).
Sejauh ini menurutnya, di DPRP sendiri belum ada tindak lanjut terkait aspirasi terkait penolakan Daerah Otonom Baru (DOB)
“Saya harap agar proses ini harus terbuka. Aspirasi yang kami terima tanggal 3 terima bisa menugaskan Bamus atau bikin tim untuk antar ke Jakarta. Sebab jika tidak ada tindak lanjut wajah DPRP ini mau di taruh dimana,”katanya.
Karena isunya penolakan DOB, sehingga menurutnya tidak bisa fraksi yang mewakili untuk membicarakan. Harus pimpinan DPRP yang menerima, menganalisa, membentuk tim atau menugaskan Baleg untuk mengantarkan aspirasi ke Jakarta.
Kotuki mengingatkan, aspirasi masyarakat perlu disampaikan agar dapat diakomodir dalam pembahasan tentang DOB yang sementara ini sedang berjalan di badan legislasi nasional.
“Sekarang ada sidang pembahasan tingkat II antara komisi II dan mitra terkait, dalam rangka memberikan saran masukan setiap pasal memberikan bobot agar materi muatan bisa diakomodir,”katanya.
Kotouki mengatakan, aspirasi yang disampaikan pada bulan Februari, telah diserahkan pihaknya ke DPR RI , diterima oleh Yan Mandenas dari Fraksi Gerindra dan Wilem Wandik dari Fraksi Demokrat. (*)
