Peran jurnalis warga sangat penting mengabarkan masalah di Papua

Papua
Seorang pemuda tampak mengatur poster-poster seruan terkait masalah di Papua yang disampaikan pada aksi memperingati Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2022. - Jubi/Theo Kelen.

 

Jayapura, Jubi – Koordinator Advokasi Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Jayapura, Fabio Costa menyatakan peran jurnalis warga sangat penting untuk mengabarkan  masalah di Papua. Jurnalis warga penting . Sebab ada kekecewaan publik terhadap media mainstream yang idealisme dinilai semakin luntur.

Costa menilai saat ini isi pemberitaan media massa umum tidak memberikan ruang yang cukup pada pemberitaan aktivitas warga sehari-hari dan masalah sosial yang mereka hadapi. Maka jurnalis warga dapat mengambil peran di situ. Misalnya memberitakan anak-anak yang membutuhkan bantuan biaya sekolah, gizi buruk, kondisi jalan maupun infrastruktur yang rusak hingga mahasiswa dan aktivis yang menyuarakan isu tentang kondisi pelanggaran HAM yang luput dari pemberitaan media massa.

“Media massa lebih tertarik isu pemerintahan dan aktivitas pejabat, sehingga masalah di tengah masyarakat sering luput dari pemberitaan” kata Costa kepada Jubi, pada Kamis (22/12/2022).

Costa menyatakan dengan perkembangan internet saat ini warga bisa membuat media sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube. Costa menyatakan melalui media sosial seorang dapat berperan sebagai penulis lepas, tidak terikat bahkan tidak harus tunduk pada aturan-aturan ketat jurnalisme.

“Hal ini merupakan kesempatan bagi setiap orang, apalagi yang memiliki hobi menulis untuk menyalurkan aspirasinya melalui tulisan yang dimuat di blog dan media sosial lainnya” ujarnya.

Wartawan Senior Papua, Victor Mambor menyatakan peranan jurnalis warga sangat penting di Papua, karena jurnalis warga tidak bekerja dengan waktu yang mepet atau tidak ada deadline. Serta mereka ada di tengah-tengah masyarakat sehingga keberadaan jurnalis warga sangat diperlukan untuk memberikan informasi, kemudian mengumpulkan data, melakukan riset dan menulis informasi itu secara lebih utuh dan komperhensif.

Namun, Mambor menilai jurnalis warga di Papua kadang-kadang bersikap sebagai jurnalis di media itu tidak cukup positif. Sebab menurut Mambor jurnalis warga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan meliput secara mendalam. Ketika mereka melakukan liputan indepth, memberikan banyak informasi itu sangat akan membantu.

“Tapi mereka juga bisa bertanggungjawab. Bagaimana kemudian mereka menyebar luaskan informasi itu persoalan lain. (Harus) mendistribusi (tulisan mereka) melalui saluran yang memenuhi regulasi” kata Mambor dalam diskusi “Yournalism: You are the future of Papua Journalist” yang diselenggarakan IMAPA di Rusia, pada Sabtu (3/12/2022). (*)

 

 

Comments Box
Exit mobile version