Jayapura, Jubi-Pelaksana Tugas Pendidikan, Perpustakan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Protasius Lobya mengatakan Pemerintah Provinsi Papua sedang mengembangkan SMA harus berpola asrama.
Lobya mengatakan pengembangan Sekolah Menengah Atas berpola asrama dilakukan di lima wilayah adat di Provinsi Papua. Ia menyampaikan saat ini yang sedang dikembangkan ada di Kampung Yokiwa, Kabupaten Jayapura, di Kabupaten Nabire, dan Wamena.
“Ini adalah agenda prioritasnya Gubernur Lukas Enembe,” kata Lobya kepada Jubi.
Lobya mengatakan pada 2022 yang akan dioperasionalkan terlebih dahulu adalah sekolah yang berada di Nabire dan Wamena. Ia menyampaikan pengembangan SMA berpola asrama dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua.
“Secara administrasi berada di wilayah kabupaten, tapi pengendalian soal pola asrama dan mutu pendidikan di provinsi,” ujarnya.
Menurut Lobya pengembangan kurikulumnya akan menggunakan Bahasa Inggris. Nanti yang diprioritaskan adalah putra-putri Papua karena memakai dana otonomi khusus.
“Ini kan sekolah khusus maka akan diseleksi, baik siswa maupun guru,” katanya.
Kepala SMA Negeri Khusus Olahraga Papua Dance Nawipa mendukung Pemerintah Provinsi Papua dalam mengembangkan SMA berbasis asrama di Papua. Ia menyampaikan SMA Olahraga yang berada di Buper telah berbasis pola asrama.
Nawipa menjelaskan SMA olahraga memiliki dua gedung asrama dengan 48 kamar yang akan diperuntukkan bagi 24 siswa putra dan 24 siswa putri. Asrama tersebut akan difungsikan pada tahun ajaran baru ini.
“Tahun ini akan diisi siswa sehingga latihan atau praktik per cabang olahraga kami aktifkan kembali setelah Covid-19,” ujarnya.
Nawipa menyampaikan SMA Negeri Khusus Olahraga Papua membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Olahraga. Ia berharap pemerintah serius memperhatikan sekolah tersebut untuk menjadikan sekolah tersebut sebagai tempat membina bibit-bibit atlet Papua.
Ia mengatakan SMA Olahraga membutuhkan fasilitas bantuan, seperti alat-alat olahraga.
“Sarana-prasarana seperti gedung sudah cukup bagus, hanya alat-alat olahraga yang masih kurang. Kita sekarang sedang berusaha menjalin kerja sama dengan salah satu sekolah olahraga di Jepang untuk berkolaborasi maupun saling berbagai ilmu dalam pengembangan sekolah olahraga,” katanya.
Menurut Ferdy sekolah tersebut sangat bagus karena mendukung bakat para siswanya. Ia bahkan rela pindah dari Fak-Fak untuk bersekolah di SMAKOR Papua.
Di SMAKOR Papua Ferdy fokus pada cabang olahraga sepak bola. Selain karena hobi, menurutnya sepak bola memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Ferdy merupakan lulusan angkatan ketujuh dari SMAKOR Papua.
“Saya ada lanjut kuliah di FIK Universitas Cenderawasih,” kata alumni SMAKOR tersebut kepada Jubi di Buper, Kamis, 16 Juni 2022. (*)
Discussion about this post