Enarotali, Jubi — Walaupun nama Asmat sudah dikenal dunia sejak tahun 1904, namun kabupaten yang dimekarkan dari Merauke pada 25 Oktober 2002 itu, masih minim Sumber Daya Manusia (SDM) terutama di dua bidang yakni tenaga pendidikan dan kesehatan.
Bupati Asmat, Elisa Kambu dan Wabup Asmat, Thomas E. Safanpo memiliki niat yang cukup tinggi dalam menyiapkan SDM khusus orang asli Asmat pada masa mendatang.
Untuk itu, Pemkab Asmat bekerja sama dengan dua perguruan tinggi yang menurut mereka terbaik di Indonesia, yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Hal itu dikatakan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Asmat, Aloysius Pasauran kepada Jubi melalui telepon selulernya, Selasa (24/5)2022).
Menurutnya, orang asli Papua di Asmat sebanyak 80 persen, sedangkan 20 persen adalah non-OAP namun yang lahir dan besar di Asmat dibuktikan dengan Kartu Keluarga dan KTP.
“Kami di Asmat memang kekurangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan kesehatan. Sehingga Pak Bupati dan Wakil Bupati punya keinginan besar menyekolahkan anak-anak Asmat di dua jurusan itu. Nah, untuk tahun ini kami sedang melaksanakan tes yang diikuti ratusan anak-anak Asmat ini selama dua hari, yakni Senin 23 Mei dan Selasa 24 Mei 2022,” kata Aloysius Pasauran.
Sesuai kuota, kata dia, untuk Unhas diterima 40 calon mahasiswa dan USD 20 orang. Selanjutnya pihak kampus akan menetapkan berapa orang dan siapa saja yang telah lulus.
“Hasilnya akan disampaikan oleh pihak kedua kampus sesuai kuota yang ditetapkan,” katanya.
Selanjutnya jika sudah diumumkan, kata Kabag Kesra, anak-anak yang telah lolos ujian seleksi akan diantar untuk mengikuti kuliah. Untuk Unhas khusus jurusan perawat gigi dan USD jurusan guru PGSD.
Khusus Unhas Makassar, lanjut dia, pada 2022 merupakan angkatan kelima anak-anak Asmat dalam mengenyam pendidikan.
“Angkatan pertama di kampus Unhas akan wisuda tahun ini, itu jurusan kesehatan. Jadi mereka akan pulang, dan kami akan tempatkan di semua Puskesmas maupun Pustu agar mereka bisa melayani dan merawat masyarakat di sini. Jadi kampus Unhas ini kami sudah kerja sama duluan, tapi khusus untuk jurusan kesehatan saja,” ujarnya.
Sedangkan USD Yogyakarta, pada 2022 merupakan angkatan pertama. Pihaknya memfokuskan pada jurusan pendidikan atau keguruan.
“Kalau untuk kampus Sanata Dharma khusus untuk jurusan pendidikan, dan tahun ini adalah angkatan pertama,” ucapnya.
Pada Juni 2022 mendatang, pihaknya akan menyekolahkan lima orang calon Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
“Nah, pihak kampus Unpad Bandung akan melaksanakan ujian seleksi penerimaan lima orang calon dokter, dan itu dikhususkan anak asli Asmat dan daerah di Papua lainnya,” kata dia.
Wakil Bupati Asmat, Thomas E. Safanpo mengatakan pada 2023 pihaknya bakal melakukan kerja sama dengan Universitas Udayana Bali, khususnya Fakultas Pariwisata.
“Itu supaya masyarakat Asmat bisa maju, mandiri, sejahtera dan bermartabat berbasis budaya lokal dengan fondasi kebudayaan kita yang telah ada di sini,” katanya. (*)
Discussion about this post