Jayapura, Jubi – Pelabuhan Jayapura, Papua, mulai dipadati warga yang ingin melakukan mudik atau kembali ke kampung halamannya masing-masing dalam rangka libur lebaran Idulfitri 1443 Hijriyah/2022 Masehi.
“Supaya tidak berdesak-desakan di atas kapal, apalagi saat menuju kapal pasti banyak orang,” ujar Marselianty saat ditemui Jubi di Pelabuhan Jayapura, Rabu (27/4/2022).
Marselianti yang ingin mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Serui, Papua, mengaku belum cepat-cepat ingin pulang, namun kondisi orang tua yang sedang tidak sehat mengharuskannya untuk segera sampai ke rumah orangtuanya.
“Orang tua saya sakit, jadi cepat pulang supaya bisa rawat dia. Belum lagi, kalau mendekati satu atau dua hari sebelum lebaran pasti banyak orang di kapal. Sedangakan sekarang ini masih dalam situasi pandemi Covid,” ujar warga Ardipura ini.
Warga lainnya, Petrus mengatakan, tahun ini akan banyak orang yang ingin pulang kampung. Karena dua tahun tertunda karena pandemi virus Covid-19.
“Makanya saya pulang lebih awal untuk menghindari kepadatan warga di pelabuhan. Sekalian jaga-jaga, pasti hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi, seperti kehilangan barang atau pencopetan,” ujar Petrus yang ingin mudik ke Kabupaten Biak.
Manajer Pelabuhan Barang dan Aneka Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Jayapura, Edy Harianto mengatakan, peningkatan arus penumpang dari Pelabuhan Jayapura mulai terlihat pada Senin (18/4/2022).
“Kami telah menyiapkan sejumlah fasilitas agar perjalanan mudik lebaran penumpang dapat dilalui dengan lancar dan sesuai protokol kesehatan. Kami akan mengaktifkan terminal penumpang yang baru untuk pelayanan arus mudik tahun ini, yang sebelumnya hanya ada satu terminal yang melayani penumpang,” ujar Edy.
Edy berharap penumpang yang menuju ke kampung halamannya masing-masing tiba di tempat tujuan dengan selama, begitu juga saat kembali ke Kota Jayapura dalam keadaan sehat.
“Saya berharap warga tetap mengedepankan mematuhi protokol kesehatan untuk kebaikan bersama sehingga aman dan nyaman dalam beraktivitas. Ini juga sebagai langkah dalam memantau pemerintah guna mempercepat dalam memutus penyebaran Covid-19. (*)
Discussion about this post