Jayapura, Jubi – Hingga kini, Provinsi Papua baru memiliki 897 tenaga penyuluh pertanian dan peternakan. Jumlah tersebut terhitung masih kurang, mengingat ada 5.549 kampung yang tersebar di seluruh Provinsi Papua.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa mengatakan keberadaan penyuluh sangat penting. Penyuluh pertanian dan peternakan memiliki tugas mengajarkan inovasi dan teknologi agar petani bisa bercocok tanam dengan baik, dan peternak berhasil.
Siriwa menyatakan idealnya setiap kampung di Papua didampingi oleh satu penyuluh, karena Papua memiliki potensi lahan dan komoditas lokal yang sangat melimpah. Apalagi, Papua memiliki aksesibilitas yang rendah.
“Penyuluh kami kadang kesulitan menjangkau kampung tertentu, baik yang ada di wilayah pegunungan maupun lembah. Papua kekurangan tenaga penyuluh sebanyak 4.652 orang,” kata Siriwa di Kota Jayapura, Rabu (3/8/2022).
Menurut Siriwa, pada era 1990-an, jumlah tenaga penyuluh pertanian dan peternakan di Papua mencapai lebih dari 5.000 orang. Akan tetapi, kini jumlahnya tersisa 897 orang.
“[Jumlah penyuluh] berkurang karena purnabakti, kemudian karena transisi otonomi khusus, sehingga banyak yang pulang kampung. Tenaga penyuluh direkrut jadi tim sukses saat Pemilihan Kepala Daerah, sebab mereka itu dekat dengan para petani,” jelasnya.
Meskipun jumlah tenaga penyuluh sangat terbatas, Siriwa mengatakan berbagai program tetap dilakukan untuk memanfatkan potensi lahan dan komoditas lokal yang ada. “Hasilnya pun cukup memuaskan, contohnya adanya kenaikan jumlah produksi beras sejak 2013,” tutupnya. (*)
Discussion about this post