Jayapura, Jubi – Platform belanja online atau e-catalog adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa untuk menjual berbagai produk lokal.
Namun, untuk bisa berbelanda berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan, baik berskala mikro, kecil, menengah, dan besar belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal khususnya di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
“Sementara baru penetapan SK tim produk dalam negeri. Belum sampai pada tahap upaya pendaftaran produk lokal,” ujar Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa Kota Jayapura, Alberto Itaar, di Jayapura, Senin (6/6/2022).
Dikatakan Itaar, dengan belum optimalisasi belanja khususnya melalui e-catalog yang juga bisa digunakan untuk lelang barang dan jasa, sehingga sebagai besar belanja setiap instansi di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura masih didominasi produk-produk luar negeri.
“Belum ada petunjuk lagi, karena baru pergantian pimpinan [wali kota]. Kami usahakan secapatnya agar produk usaha lokal di Kota Jayapura bisa terdaftar di e-catalog, sehingga memajukan usaha pengusaha lokal, sejahtera, dan usahanya semakin dikenal luas,” ujar Itaar.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mendorong instansi teknis terkait untuk mempercepat mendaftarkan produk-produk usaha masyarakat Kota Jayapura sehingga mempercepat dalam kesuksesan berwirausaha.
“Supaya kita tergantung terus sama produk dari luar negeri, tapi berbelanja produk Indonesia. Saya berharap secapatnya, karena ini sangat penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Pekey.
Pekey menambahkan, dengan berbelanja produk lokal, maka meningkatkan penilaian pemerintah pusat terhadap komitmen Pemkot Jayapura dalam mendukung produk lokal dalam negeri setiap kali belanda kebutuhan setiap instansi.
“Dengan berbelanja di e-catalog memiliki kepastian secara spesifik. Saya minta pelaku usaha agar tidak menjual dengan harga mahal, tapi disesuaikan sehingga cepat terjual agar menambah semangat dalam berusaha,” ujar Pekey. (*)