Manokwari, Jubi – Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), Gusti Ayu Bintang Darmavati dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemen Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar batal menghadiri kegiatan Woman 20 (W20) yang berlangsung di Manokwari, Papua Barat, 8-10 Juni 2022.
Ketua Panitia Pelaksana W20 Papua Barat Melkias Werinussa mengatakan kehadiran para pejabat negara maupun delegasi dari luar negeri ke acara tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
“Kita telah berharap para tamu terhormat bisa datang, mulai dari istri kepala negara, lalu istri duta besar ternyata batal hadir. Yang terakhir dua menteri juga batal. Tadi malam informasi dari protokol Kemendes bahwa Bapak Menteri tidak bisa datang karena ada urusan lain,” kata Werinussa dengan nada kecewa, Rabu (8/6/2022) di Manokwari.
Pada Rabu pagi, sejumlah tamu telah tiba di Manokwari untuk menghadiri kegiatan tersebut. Mereka diantaranya yaitu Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) bersama Staf Khusus Presiden serta delegasi W20.
Kehadiran rombongan peserta W20 mendapat sambutan tarian adat Papua serta prosesi injak piring, saat menginjakkan kaki di Bandara Rendani Manokwari.
Rombongan peserta W20 itu disambut oleh para isteri pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat.
Wakil Ketua Pelaksana W20 Papua Barat, Prof Dr Charlie D Heatubun menyatakan pelaksanaan acara W20 di Manokwari, Papua Barat, sudah dipersiapkan secara baik oleh panitia.
Kegiatan W20 merupakan acara sampingan dari kegiatan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada bulan November mendatang.
“Kami sudah melakukan persiapan maksimal untuk semua acara, mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami di Manokwari, Papua Barat,” kata Charlie Heatubun.
Pembukaan kegiatan W20 di Manokwari, Papua Barat dilakukan pada Rabu petang ini pada salah satu hotel di Manokwari.
Selanjutnya pada Kamis (9/6/2022), rombongan peserta W20 dijadwalkan akan mengunjungi Pulau Mansinam yang disebut-sebut sebagai pulau peradaban orang Papua. (*)
Discussion about this post