Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, mengimbau agar warga memanfaatkan lahan tidur atau lahan kosong, untuk diolah menjadi lahan pertanian guna mengatasi kekurangan komoditas pangan.
“Bisa ditanami sayur-sayuran, buah-buahan seperti semangka, melon, bawang merah, bawang putih, lombok serta umbi-umbian seperti petatas, singkong, keladi,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (14/4/2022).
Dikatakan Rollo, lahan tidur yang tersedia seluas 300 hektare tersebar di Distrik Muara Tami dan Distrik Abepura. Terjadi penambahan 100 hektare, dibandingkan 2021 hanya seluas 200 hektare.
“Kami berharap agar setiap tahun setidaknya satu persen atau 20 hektare lahan tidur dapat dimanfaatkan menjadi lahan pertanian, untuk memacu volume produksi komoditas pangan seiring semakin pesatnya pembangunan dan alih fungsi lahan,” ujar Rollo.
Lahan tidur bertambah karena warga yang membeli tanah tidak secepatnya membangun untuk rumah, maupun mengolah lahan miliknya menjadi lahan pertanian atau dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan.
“Kami mengimbau agar para pemilik tanah tidak menjual lahan pertanian yang sudah ditanami komoditas pertanian, agar ketersediaan pangan tetap terjaga di Kota Jayapura, terlebih lagi saat perayaan hari-hari besar keagamaan yang selalu terjadi kelangkaan,” ujar Rollo.
Pengelolaan lahan tidur sekaligus bertujuan untuk mengedukasi anak-anak muda, untuk menumbuhkan minat menjadi petani yang sukses. Hal ini untuk meningkatkan pendapatan warga sekaligus pendapatan asli daerah.
“Lahan tidur terjadi karena petani kehabisan modal (ketika panen produksi pangan melimpah di pasar) sehingga daya beli terhadap komoditas tertentu menurun yang juga memengaruhi pendapatan petani. Setelah panen, secepatnya ditanami ulang agar menambah pendapatan,” ujar Rollo.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, guna menyukseskan kegiatan pemanfaatan lahan tidur, instansi teknis terkait melakukan berbagai inovasi termasuk merangkul warga yang memiliki lahan, agar mau menjadikan lahan tidur mereka sebagai tempat bercocok tanam.
“Di tengah pandemi Covid-19 saat ini yang belum kita tahu kapan berakhir, memanfaatkan lahan tidur di pekarangan rumah bisa juga untuk memenuhi kebutuhan pangan, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar Rustan.
Rustan berharap dilakukan pelatihan dan pendampingan penguatan kapasitas pertanian, sehingga Kota Jayapura tidak kekurangan pangan, sekaligus menjadikan harga jualnya terjangkau karena stoknya melimpah. (*)
Discussion about this post