Jayapura, Jubi – Komite Nasional Papua Barat atau KNPB mengimbau seluruh masyarakat Papua ikut terlibat dalam aksi damai memperingati Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia pada Sabtu (10/12/2022). KNPB mengajak rakyat Papua untuk menuntut Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang terjadi terhadap orang Papua selama 61 tahun terakhir.
Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Ones Suhuniap menyatakan Hari HAM Sedunia 10 Desember 2022 merupakan momentum penting untuk seluruh komponen rakyat Papua menyampaikan pendapat secara terbuka di muka umum. Hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum itu dilindungi Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Hak Politik.
“Terkait aksi demo damai dalam rangka Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2022, [aksi itu akan] dilakukan di seluruh tanah air Papua Barat, dari Sorong sampai Merauke. Kami KNPB Pusat mengimbau pengurus KNPB wilayah dan KNPB konsulat Indonesia, serta seluruh organisasi perjuangan dan seluruh lapisan rakyat Papua, untuk terlibat dalam aksi Hari HAM Sedunia,” kata Suhuniap dalam keterangan tertulis yang diterima Jubi pada Jumat (9/12/2022).
Suhuniap menyatakan kondisi rakyat Papua saat ini penuh dengan penderitaan dan penindasan. Hal itu tidak terlepas dari hadirnya kolonialisme, kapitalisme, dan imperialisme di Tanah Papua.
Ia menyatakan ada begitu banyak kekerasan yang terjadi pada tahun 2022. Ia menyebut kasus penyiksaan terhadap tujuh anak di Kabupaten Puncak yang menyebabkan Makilon Tabuni meninggal dunia pada Maret 2022, kasus pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten pada Agustus 2022, penyiksaan di tiga warga di Mappi pada Agustus 2022, hingga Penyiksaan tiga anak di Keerom pada Oktober 2022.
Berbagai peristiwa lainnya pun muncul, termasuk kasus pembatasan ruang demonstrasi, pengerahan ribuan aparat keamanan untuk membubarkan aksi demonstrasi damai. Suhuniap mencontohkan demonstrasi Petisi Rakyat Papua untuk menolak pemekaran Papua yang kerap dibubarkan polisi.
“Setiap rakyat Papua merasa diri bagian bangsa terkoloni dan merasa tertindas, [mari] ikut terlibat dalam aksi demo damai tersebut, untuk menyampaikan sikap terbuka kepada negara atas kekerasan dan pelanggaran HAM terjadi selama 61 tahun lebih di West Papua,” ujarnya.
Suhuniap menyatakan semua kekerasan negara terhadap rakyat Papua menunjukan bahwa tidak ada masa depan rakyat Papua bersama Indonesia. Untuk itu, KNPB Pusat menyampaikan kepada seluruh komponen rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke agar ikut memperingati Hari HAM Sedunia, sekaligus menuntut pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas Pelanggaran HAM disebutkan diatas selama 61 tahun.
“Kami mengimbau kepada 10 Wilayah KNPB dan satu konsulat, lakukan aksi agar aksi demonstrasi terbuat dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dan menghormati hak demokrasi orang lain,” katanya.
KNPB juga mengimbau bahwa setiap orang asli Papua maupun orang non Papua memiliki tanggung moral untuk ikut terlibat secara damai aksi Hari HAM Sedunia, demi kemanusiaan di Papua. Setiap orang ikut terlibat dalam aksi itu memiliki tanggung jawab moral menjaga keamanan dan ketertiban jalannya aksi damai itu. “Setiap orang ikut terlibat demo dengan keadaan sadar, tidak mengonsumsi minuman atau [dalam] keadaan mabuk, tidak membawa senjata tajam yang merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Seluruh pengurus dan anggota KNPB wajib menjaga keamanan dan ketertiban jalannya aksi, dengan tidak mengganggu fasilitas umum atau merugikan orang lain. Tidak ada pelemparan atau perusakan lainya,” ujarnya. (*)