Jayapura, Jubi – Salah seorang warga Abepura, Kota Jayapura, Kores Rumbiak mengatakan Abepura sempat sepi pada Selasa (20/9/2022) pagi, karena Koalisi Rakyat Papua Save LE menggelar demonstrasi untuk memprotes penetapan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi. Akan tetapi, setelah warga melihat demonstrasi itu berjalan dengan aman, warga mulai beraktivitas kembali.
Dari pemantauan Jubi di lapangan pada Selasa, banyak toko, kios, dan hotel di sekitar Abepura memilih tutup atau mengurangi aktivitas mereka. Angkutan umum yang biasanya melayani trayek Abepura – Waena – Perumnas 3 – Pasar Youtefa juga tidak beroperasi, karena warga mencemaskan demonstrasi para pendukung Gubernur Papua yang menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi menghentikan penyidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi oleh Lukas Enembe.
Rumbiak menuturkan ia sempat mengetahui ada sekelompok pendukung Gubernur Papua yang berorasi pada Selasa pagi, namun mereka kemudian diangkut menggunakan truk ke Taman Imbi, Kota Jayapura, untuk berdemonstrasi di sana. “Sekitar pukul 09.00 WP, ada yang berorasi. Tapi setelah itu mereka naik truk dan diarahkan ke Taman Imbi,” ujarnya.
Rumbiak mengatakan ia tidak khawatir massa pendukung Lukas Enembe akan membuat kekacauan, karena para koordinator lapangan demonstrasi itu selalu mengarahkan agar para demonstran tertib. “Biasa juga polisi menjaga keamanan,” katanya.
Salah seorang pengusaha kafe di Abepura, Nasrul juga memilih tetap berjualan, karena melihat para pengunjuk rasa Koalisi Rakyat Papua Save LE cenderung mematuhi arahan para koordinator lapangan demonstrasi itu. “Saya sudah menduga aksi tersebut akan berjalan aman, sebab massa aksi mengikuti arahan dari pimpinan mereka dan polisi yang berjaga ketat,” kata Nasrul. (*)