Manokwari, Jubi – Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap, melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 meningkat dari 18 kasus pada Rabu (15/6/2022) menjadi 24 kasus pada Kamis (16/6/2022).
Ia mengatakan penambahan enam kasus baru tersebut berasal dari Kabupaten Bintuni 3 kasus, Kabupaten Fakfak 2 kasus, dan Kabupaten Sorong Selatan 1 kasus.
“Temuan kasus kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bintuni sebanyak 17 kasus, Kabupaten Fakfak 4 kasus, Manokwari, Tambrauw dan Sorong Selatan masing-masing 1 kasus,” jelas Arnoldus, di Manokwari, Kamis (16/6/2022).
Satgas Covid-19 Papua Barat terus mengimbau warga setempat untuk melakukan vaksinasi baik dosis pertama, dosis kedua maupun dosis penguat (booster) serta meningkatkan pola hidup sehat.
Menurut Arnoldus, transisi pandemi menuju fase endemi Covid-19 hanya dapat terjadi jika kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin dan menjaga pola hidup sehat terus meningkat.
Meski hingga kini masih ditemukan kasus suspek Covid-19 di Papua Barat, namun Arnoldus optimistis wilayah Papua Barat akan sepenuhnya masuk pada tahap atau fase endemik kasus Covid-19.
“Di masa transisi ini penting sekali untuk membangun pemahaman masyarakat soal pentingnya vaksin dan bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagaimana bisa kita memasuki fase endemi jika kekebalan kelompok belum terbentuk,” ujar Arnoldus yang juga menjabat Direktur RSUD Provinsi Papua itu.
Hingga kini capaian vaksinasi di Papua Barat untuk dosis pertama masih di angka 60 persen, sementara dosis kedua masih di bawah 50 persen.
Capaian tertinggi vaksinasi di Papua Barat masih dipegang oleh Kabupaten Manokwari, di mana untuk dosis pertama mencapai 84 persen dan dosis kedua sekitar 60 persen.
“Untuk membangun kekebalan kelompok, bukan vaksin dosis pertama yang dihitung tetapi vaksin dosis kedua. Jauh lebih baik lagi jika vaksin ketiga juga dalam jumlah yang tinggi,” lanjut Tiniap.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus terus membudayakan pola hidup sehat, seperti menggunakan masker saat berkomunikasi dekat dengan orang lain.
“Meski tidak diwajibkan, saat berkomunikasi dekat dengan orang lain disarankan untuk tetap menggunakan masker. Fungsi masker bukan hanya untuk Covid-19 saja, semua penyakit yang disebarkan lewat saluran pernapasan bisa dicegah dengan menggunakan masker,” ujarnya. (*)
Discussion about this post