Jayapura, Jubi – Cuaca yang kurang bersahabat, seperti gelombang tinggi, membuat hasil tangkapan turun karena hanya sedikit nelayan yang berani melaut.
Kondisi ini menganggu perekonomian atau pendapatan nelayan.
“Memang akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap cuaca, gelombang tinggi, sehingga beberapa bulan terakhir ini belum maksimal,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (20/6/2022).
Dikatakan Sibi, hasil tangkapan ikan dari nelayan lebih sedikit bila dibandingkan saat cuaca sedang bagus, sehingga mendorong pendapatan nelayan.
“Kalau sekarang ini, hasil tangkapan ikan nelayan hanya bisa mencapai 40 persen dari kondisi normal. Faktor cuaca, seperti gelombang air tinggi sehingga ikan lebih banyak di dasar laut. Dari bulan Mei, hasil tangkapan nelayan menurun,” ujar Sibi.
Dikatakan Sibi, menurunnya hasil tangkapan ikan, seperti ikan tuna dan cakalang menyebabkan harga jualnya di pasar melambung tinggi.
“Dengan kondisi hasil tangkapan ikan cukup tinggi tetapi masih terjangkau. Artinya, yang tadinya harga jual ikan cakalang Rp70 ribu, sekarang menjadi Rp120 ribu. Kalau nelayan belum semuanya melaut, ada 700 orang,” ujar Sibi.
Sibi berharap kondisi ini tidak berlarut-larut, sebab bukan hanya menganggu pertumbuhan perekonomian nelayan tapi juga memberatkan masyarakat untuk membeli ikan.
“Saya berharap hasil tangkapan ikan dari nelayan kami kembali normal. Kami juga terus melakukan pembinaan dan pelatihan penguatan SDM agar tidak bergantungan dengan nelayan tapi memanfaatkan potensi ekonomi di darat untuk membantu meningkatkan perekonomian,” ujar Sibi (*)
Discussion about this post