Jayapura, Jubi – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Provinsi Papua menggelar Pesta Seni dan Budaya Port Numbay guna melestarikan seni dan budaya daerah orang asli Papua khususnya Port Numbay (Kota Jayapura), Rabu (3/8/2022).
“Budaya adalah cara hidup yang dimiliki sekolompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti pakaian, makanan, kerajinan tangan, bangunan yang diberdayakan dan perlu dipelajari,” ujar Kadisdikbud Kota Jayapura, Debora Rumbino.
Dikatakannya, lomba yang berlangsung di Kantor Wali Kota Jayapura itu, diikuti sebanyak 250 orang (lomba cerita rakyat, lomba menyanyi, lomba melukis) usia 10-17 tahun di 10 kampung adat, sebagai wujud dari implementasi visi dan misi Pemkot Jayapura dalam mewujudkan kota modern berbasis kearifan lokal.
“Pesta seni dan budaya bagi OAP Port Numbay dalam pengembangan jaga bahasa dan jaga hidup dengan tujuan memajukan bahasa masing-masing kampung di Port Numbay atau bahasa ibu, yang diwariskan secara lisan dan tulisan,” ujarnya.
Dikatakannya, bahasa daerah memegang peranan penting sebagai identitas suatu daerah atau suku. Namun seiring perkembangan zaman, bahasa daerah di Port Numbay menjadi terlupakan.
“Melalui kegiatan ini dapat menghidupkan kembali bahasa daerah Port Numbay. Orang tua untuk mengajarkan bahasa daerah agar selalu terjaga dan dilestarikan,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, saat ini bahasa daerah semakin terpinggirkan, karena di rumah dalam bahasa sehari-hari memakai bahasa Indonesia.
“Yang pertama harus diajarkan dalam keluarga, harus masuk dalam muatan lokal. Ini penting sekali agar melestarikan bahasa, budaya, dan seni Port Numbay,” ujarnya.
Pekey berharap melalui lomba pesta seni dan budaya membuat anak di Port Numbay agar memahami bahasa, seni, dan budaya masing-masing suku sebagai jati diri. (*)
Discussion about this post