Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Mathias B Mano mengatakan mahalnya harga tiket pesawat udara ke Papua harus segera diatasi, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Papua. Hal itu disampaikan Mano di Kota Jayapura, Sabtu (27/8/2022).
“Hal kebutuhan dasar untuk sekolah keluar [sudah sangat mahal]. Lalu bagaimana orang mau datang wisata, karena harga tiket mahal. Apalagi [pada] hari-hari tertentu,” ujar Mano.
Ia menyatakan mahalnya harga tiket pesawat menuju dan dari Papua sangat memberatkan masyarakat. Mano menyatakan pemerintah harus mencari solusi atas mahalnya harga tiket pesawat itu, agar masyarakat bisa menikmati indahnya berwisata ke berbagai daerah yang mereka inginkan.
Mano menduga harga tiket pesawat melambung karena jumlah perjalanan orang semakin meningkat, sementara jumlah maskapai udara terbatas. Harga tiket pesawat akan semakin mahal pada musim libur sekolah atau menjelang peringatan hari besar keagamaan.
“Jika penerbangan pesawat ke Papua [ditambah], perusahaan [penerbangan] dapat menurunkan harga tiket, agar bersaing, sehingga harganya normal. Itu harapan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan wisatawan,” ujar Mano.
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Cyfrianus Yustus Mambay mengatakan Pemerintah Provinsi Papua terus berupaya menurunkan harga tiket pesawat menuju dan dari Papua. “Pemprov Papua sangat antusias mendorong pertumbuhan pariwisata, karena [pariwisata salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah atau PAD,” ujarnya.
Mambay menyatakan jumlah wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara berkurang karena harga tiket pesawat yang terlalu mahal. “Harga tiket bisa sampai Rp5 juta bahkan Rp6 juta, seharusnya Rp3 juta atau Rp2,5 juta. Memang ada upaya Pemerintah Provinsi Papua membangun usaha penerbangan, tapi fluktuasi [kebutuhan pasar] susah, apalagi hari-hari tertentu,” ujarnya. (*)