Aksi spontan di RS Bhayangkara, massa tuntut kematian Filep Karma diinvestigasi 

Mahasiswa Menuntut Kematian Filep Karma Diinvestigasi
Mahasiswa melakukan aksi spontan di depan Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Selasa (1/11/2022), menuntut kematian Filep Karma diinvestigasi. - Jubi/Theo Kelen

Jayapura, Jubi – Sejumlah mahasiswa melakukan demonstrasi spontan di depan Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, pada Selasa (1/11/2022). Mereka menuntut investigasi atas kematian Filep Karma, pejuang kemerdekaan Papua yang ditemukan meninggal di Pantai Base G, Kota Jayapura, pada Selasa.

Para mahasiswa itu membawa sejumlah poster yang antara lain bertuliskan “Usut Tuntas Kematian Filep Karma” dan “Kematian Bapak Bangsa Papua Harus Diinvestigasi”. Massa mengkhawatirkan adanya campur tangan Negara dalam kematian Filep Karma. “Segera melakukan investigasi terhadap kematian Filep Karma” kata Fara Jaiba dalam orasinya.

Filep Karma ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Pantai Base G, Kota Jayapura pada Selasa sekitar pukul 07.00 WP. Sebelumnya, almarhum meninggalkan rumah pada Minggu (30/10/2022) untuk menyelam.

Massa berorasi sekitar satu jam di depan Rumah Sakit Bhayangkara. Massa ingin jenasah almarhum Filep Karma dibawa dalam pawai sebagai bentuk penghormatan. “Kami datang mau ambil jenazah Filep Karma. Dia milik rakyat Papua. Filep Karma milik rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke” kata Jaiba.

Dalam orasinya, Jaiba menyatakan Filep Karma merupakan tokoh bangsa Papua yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Papua. Jaiba menegaskan bahwa kematian Filep harus diusut tuntas.

Filep Karma
Juru Bicara Petisi Rakyat Papua, Jefry Wenda berdiri di tengah massa sambil memegang foto almarhum Filep Karma dalam demonstrasi spontan di depan Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Selasa (1/11/2022). – Jubi/Theo Kelen

“Filep Karma adalah tokoh bangsa Papua yang memperjuangkan rakyat Papua yang tertindas. Dia seorang tokoh bangsa Papua. Rakyat datang menuntut pihak penegak hukum melakukan investigasi, agar rakyat mengetahui hak kebenaran dari kematian Filep Karma,” ujarnya.

Juru Bicara Petisi Rakyat Papua, Jefry Wenda menyatakan pihak kepolisian harus melakukan penyelidikan atas kematian Filep Karma. Wenda menyatakan Filep adalah tokoh bangsa Papua yang memperjuangkan kemerdekaan Papua.

“Hari ini Filep Karma mati. Kita tidak hanya diam saja. Proses penyelidikan harus dilakukan,” ujarnya.

Filep Karma adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Papua yang dikenal luas di Tanah Papua. Ia merupakan salah satu penyintas tragedi Biak Berdarah yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor pada 6 Juli 1998.

Ratusan warga kemudian mengantar jenazah almarhum Filep Karma dari Rumah Sakit Bhayangkara menuju rumah duka di Dok V, Kota Jayapura. (*)

 

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250