Jayapura, Jubi – Lima mahasiswa Papua yang pulang memancing diduga dianiaya TNI di Pos Satgas Pamtas Yonif 711/RKS/Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada Jumat (6/5/2022).
Avelinus Korey menuturkan pada Jumat 6 Mei 2022, dia bersama empat teman lainnya yakni Jekson Ibe, Simon Orambe, Ronal Wey dan Herson Habiweno hendak pergi memancing ikan di Telaga Kampung Mosso. Mereka berlima berangkat dari Waena mengendarai 3 sepeda motor menuju Kampung Mosso.
Jarak dari Kota Jayapura ke Kampung Mosso sekitar 20,5 kilo meter. Ketika memasuki Kampung Mosso, mereka kemudian melapor ke Pos Satgas Yonif 711/RKS/ Kampung Mosso.“Kita melapor ke pos terus mereka (tentara) kasih izin,” kata Korey kepada Jubi, Senin (09/05/2022).
Setelah melapor mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi mancing di kilo meter 14. Korey dan teman-teman memancing hingga pukul 17.30 sore.
Usai mancing mereka kembali dan tiba di pos jaga sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Mereka kemudian di panggil tentara. Korey tetap di atas motor. Sedangkan empat temannya masuk ke dalam untuk melapor bahwa telah selesai memancing dan hendak kembali ke Abepura.
“Kami ada yang duluan lewat, tapi tidak ada tentara yang jaga di pos. Saya berpikir karena tadi pagi sudah melapor jadi langsung lewat saja. Ternyata teman-teman di belakang ditahan. Dorang dibawa ke dalam pos,” ujarnya.
Korey tetap di atas motor karena ia berpikir teman-temannya sudah melapor. Ternyata teman-temanya dipukuli di dalam pos. Ia kemudian ikut dipanggil ke pos.
“Saya di motor saja karena perwakilan teman-teman sudah melapor. Tetapi dari dalam (pos) tentara panggil saya,” katanya.
Belum sempat masuk ke dalam pos, dia sudah dipukuli. Akibatnya, pelipis kiri dan kanan membengkak. Di dalam pos ia dan teman-temannya dipukul dan ditampar. Ada 7 tentara yang melakukan pemukulan.
“Di dalam dong (mereka) marah-marah, tampar dan tendang tong (kami),” ujarnya.
Korey mengatakan tentara memukul karena alasan mereka tidak melapor. Usai dipukul tentara kemudian menyuruh mereka meninggalkan pos dan meminta mereka mengobati yang terluka.
“Kalian pulang sudah baru urus kamu pu teman laki-laki yang parah ini. Kamu kompres dia kah bawah berobat dia kah,” katanya.
Korban lainnya, Simon Orambe mengatakan dirinya mendapatkan tamparan di pipi dan dipukul di bagian pelipis. Ia mengaku, dirinya sudah sering memancing dan tidak ada masalah ketika melewati pos tentara.
Sedangkan yang lainnya ada yang ditampar, ditendang dan dipukuli. Mereka sudah melapor kejadian ini ke Lembaga Bantuan Hukum Papua.”Kami melapor ke LBH Papua,” ujarnya.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Papua, Emanuel Gobay mengatakan telah menerima pengaduan dari 5 mahasiswa tadi pagi, Senin (09/05/2022).
Pihaknya sedang menyiapkan surat kuasa dan akan segera melapor ke Propam Angkatan Darat di Jayapura.”Kami akan melaporkan kasus ini ke sana,” katanya.
Pihak Kodam XVII/Cenderawasih sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait hal itu . Upaya konfirmasi yang dilakukan Jubi pada Senin (9/5/2022) melalui pesan WhatsApp maupun telepon seluler yang ditujukan kepada Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman belum mendapat jawaban. (*)
Jurnalis Jubi, Alexander Loen turut berkontribusi dalam berita ini
Discussion about this post