Jayapura, Jubi – Kepala Balai Guru Penggerak Kota Jayapura, Fathurahma mengatakan sebanyak 204 sekolah melaksanakan implementasi kurikulum mandiri atau IKM di masa pandemi Covid-19.
“Yang sudah melaksanakan adalah sekolah penggerak, beberapa sekolah yang kami fasilitasi yang proses masuk sekolah penggerak,” ujar Fathurahma di SMP Negeri 1 Jayapura, Jumat (12/8/2022).
Dikatakannya, IKM merupakan turunan dari Kurikulum Merdeka, dengan tujuan memberikan keleluasan penuh kepada sekolah dalam mengadaptasi kurikulum sesuai kondisi.
“Menyederhanakan kurikulum secara mandiri berarti sekolah berhak menentukan apa saja dan seberapa materi yang diajarkan kepada peserta didik,” ujarnya.
Dengan tidak adanya kewajiban standar capaian tertentu untuk kenaikan kelas dan kelulusan, sekolah dapat mendesain kurikulumnya sendiri sesuai dengan karakteristik peserta didik.
“Misalnya, sekolah dapat memetakan materi apa saja dalam kurikulum yang bisa diselenggarakan tanpa teknologi mahal, membebaskan guru merencanakan penugasan, dan memanfaatkan bahan ajar yang sudah ada di sekolah,” jelasnya.
Fathurahma berharap semua sekolah dapat menerapkan IKM sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka, yaitu proses pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.
Selain itu, lanjutnya, dengan menerapkan konsep IKM dalam proses belajar mengajar, guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar.
“Ini penting, karena kondisi setiap sekolah bisa sangat berbeda baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia,” jelasnya. (*)
Discussion about this post