Jayapura, Jubi – Sebanyak 5.121 siswa Sekolah Dasar di Kota Jayapura menerima bantuan Program Indonesia Pintar. Penerima tersebut tersebar di 97 SD yang ada di Kota Jayapura.
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Muhammad Awal Muharam, SE mengatakan program tersebut diberikan bertahap. Tahun ini baru diberikan tahap pertama hingga tahap tujuh.
“Kalau ada siswa yang belum dapat pada tahap yang sudah pencairan ini, mungkin akan bisa dapat pada tahap 8 atau tahap 9 dan seterusnya sampai anggarannya pada 2022 habis,” ujarnya.
Muharam mengatakan besaran dana yang diberikan untuk jenjang Sekolah Dasar adalah Rp450 ribu. Siswa yang berhak menerima adalah siswa yang rentan miskin, siswa korban bencana, yatim piatu, siswa yang putus sekolah supaya mereka bisa kembali bersekolah, dan siswa yang berada di daerah konflik.
Pengusulan siswa penerima langsung dilakukan pihak sekolah, karena sekolahlah yang tahu kondisi ekonomi siswanya. Menurutnya siswa yang memiliki Kartu Keluarga Harapan bisa mengusulkan untuk menerima bantuan tersebut.
“Mereka yang masuk kriteria yang sudah terima tahun ini mungkin bisa terima lagi, tapi semua tergantung data dari Kementerian Sosial yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan diusulkan sekolah berarti dia berhak menerima,” katanya.
Program Indonesia Pintar merupakan bantuan uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.
Data Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencacat 7.219 siswa SD di Kota Jayapura menerima bantuan Program Indonesia Pintar pada 2022. Anggarannya sebesar Rp2,9 miliar (Rp2.951.775.000).
Kepala SD Advent Abepura Donald Tiogas mengatakan ada 30 siswanya yang menerima dana Program Indonesia Pintar dari 191 siswa yang diusulkan. Dari 30 siswa tersebut anggaran yang diterima sebesar Rp13 juta.
“Yang kita usulkan di atas itu dua tahun lalu (2020). Saya baru ambil pada Febuari 2022,” kata Tiogas kepada Jubi.
Pada 2021 sekolahnya kembali mengusulkan sebanyak 174 siswa untuk menerima bantuan Program Indonesia Pintar. Ia berharap kesemua siswa yang diusulkan bisa memenuhi kriteria.
“Setiap tahun memang jumlah siswa yang diusulkan berkurang karena ada yang tamat,” ujarnya.
Operator SD Negeri Inpres VIM Kotaraja, Harto mengatakan sekolahnya mengusulkan 100 siswa untuk menerima bantuan Progam Indonesia Pintar. Dari jumlah tersebut siswa yang baru menerima hanya tujuh orang.
“Usulan kami di Dapodik seratus orang, yang tahap satu baru tujuh orang,” katanya.
Harto mengatakan tingkatan kelas siswa menentukan besaran yang diterima. Jika tergolong kelas rendah di kelas 1 sampai kelas 3 menerima Rp450 ribu. Sementara kelas tinggi dari kelas 4 sampai kelas 6 akan menerima bantuan sebesar Rp250 ribu.
“Tidak semua dapat, ditentukan oleh pusat. Yang kita usulkan lihat dari pekerjaan orang tua, jadi tidak mungkin yang PNS kita usulkan,” ujarnya.
Wali Kelas 6 SD Negeri 3 Abepura, Nasrudin mengatakan hanya ada dua siswa dari 37 siswa di kelasnya yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar. SD Negeri 3 Abepura memiliki sekitar 600 siswa.
Menurutnya Program Indonesia Pintar tidak tepat sasaran, sebab ada siswa yang orang tuanya tergolong mampu ikut mendapat bantuan PIP.
“Ada anak yang mampu dapat, itu kan nggak tepat sasaran,” ujarnya. (*)
Discussion about this post