Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua akan melakukan revitalisasi anjungan Papua yang berada di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua, Alexander Kapisa melalui keterangan pers tertulisnya pada Kamis (4/8/2022) mengatakan penyegaran terhadap anjungan Papua seiring dengan renovasi TMII. “Hal itu sesuai arahan Presiden kepada para kepala daerah untuk merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII,” kata Kapisa.
Menurut Kapisa, proses revitalisasi terhadap anjungan Papua mendapat dukungan luar biasa dari Gubernur dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua. “Kami dapat atensi langsung dari Gubernur dan Sekda Papua untuk mempersiapkan anjungan Papua menyambut kunjungan delegasi G-20 pada September sampai Oktober,” ujarnya.
Revitalisasi anjungan Papua di TMII itu meliputi tiga hal. Pertama, renovasi bangunan atau fasilitas yang ada di anjungan yang dari beberapa rumah tradisional suku yang ada di Papua.
Kedua menata lanskap untuk memperindah anjungan. Ketiga, meremajakan benda-benda budaya yang ada di sana.
“Ketiga langkah itu menjadi konsentrasi kami. Dengan tantangan waktu yang begitu singkat, kami mencoba semaksimal mungkin agar proses revitalisasi dapat berjalan baik dan selesai sesuai target waktu akhir Agustus. Akan kami kebut sehingga siap sebelum pelaksanaan KTT G20 [pada] Oktober mendatang,” katanya.
Kapisa menjelaskan anjungan Papua di TMII sudah lama tidak direnovasi, karena kendala anggaran. “Namun, momentum ini kami maksimalkan untuk menata semua fasilitas di sana, baik bangunan, lahan, sampai benda budaya yang ada,” tandasnya.
Kapisa menyatakan Pemerintah Provinsi Papua menyambut baik kegiatan G-20 di Indonesia. “Kami menyiapkan beberapa tempat untuk jual sovenir dan ruang UMKM. Ke depan ,kami berharap pelaku UMKM di Jakarta dapat memanfaatkan hal itu, menjual kopi maupun makanan khas Papua,” kata Kapisa.
Kapisa mengharapkan masyarakat Papua mendukung revitalisasi itu. “Luas anjungan Papua 5000 meter persegi dan merupakan aset yang dimiliki Pemerintah Provinsi Papua, dan saat ini dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Badan Penghubung Papua di Jakarta,” ujar Kapisa. (*)
Discussion about this post