Jayapura, Jubi – Dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua Nugini akan bertemu untuk membicarakan penanganan dan penyelesaian berbagai masalah di daerah perbatasan kedua negara. Pemerintah kedua negara juga akan membahas peningkatan kerja sama kedua negara.
Hal itu dinyatakan Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua, Suzana Wanggai di Kota Jayapura, Kamis (18/8/2022). Wanggai mengatakan Border Liaison Meeting (BLM) atau pertemuan pembahasan masalah perbatasan kedua negara direncanakan akan berlangsung pada September atau Oktober 2022.
Wanggai menyatakan Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua akan mengikuti pertemuan itu, khususnya untuk membahas Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Papua. “Kami akan terus mendorong agar daerah perbatasan yang belum memiliki kantor, seperti PLBN Sota, Merauke dan PLBN Yetetkun, Boven Digoel bisa segera dibangun,” katanya.
Wanggai menyatakan situasi pandemi COVID-19 semakin terkendali, sehingga PLBN antara Papua dan Papua Nugini kembali dibuka. Akan tetapi, Wanggai menegaskan bahwa petugas tetap memperketat penerapan protokol kesehatan COVID-19 oleh setiap pelintas batas negara.
“Pada saat berada di PLBN, petugas akan mengecek penggunaan masker dan suhu tubuh saat masuk ke pos lintas batas. [Hal itu] sesuai dengan kebijakan global,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Administrator PLBN Sota di Kabupaten Merauke, Ni Lu Puspa mengatakan banyak warga Papua Nugini yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di sekitar PLBN Sota. Selain berbagai barang kebutuhan di sana lebih murah, para warga Papua Nugini juga lebih mudah menjangkau PLBN Sota daripada mendatangi kota terdekat di kawasan selatan Papua Nugini.
“Kami membuka pintu perbatasan. Namun kami tetap meminta warga Papua Nugini yang melintas untuk tetap menggunakan masker dan mengecek suhu badannya,” kata Puspa. (*)