Jayapura, Jubi – Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum terhenti, banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali untuk aktivitas pada lembaga pendidikan. Sebab itu guru diharapkan menjadi ujung tombak dalam pembelajaran di sekolah
Proses pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka, kini juga dilakukan melalui media online, di mana guru dan peserta didik hanya bertemu dalam dunia digital.
Banyaknya peserta didik berinteraksi dengan media digital tak terkecuali media sosial yang sarat dengan berbagai informasi termasuk didalamnya adalah pemahaman Agama yang tidak utuh tersampaikan, sehingga memahaminya dalam bentuk parsial yang akan menjadi benih sikap intoleransi yang merupakan embrio munculnya radikalisme. Jika tidak dilakukan perlakuan yang tepat akan mengarah pada tindakan ekstremisme dan terorisme.
“Lembaga pendidikan, seperti sekolah dan madrasah memiliki peran strategis baik dalam penyebaran paham radikal terorisme maupun dalam pencegahannya,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua, Musa Isir, S. Sos, MPA saat membuka Training of Trainer (ToT) menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama di Sekolah yang berlangsung di Jayapura pada Selasa (24/8/2022).
Memperhatikan dari pemahan diatas, Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) bersama Mitra setrategisnya di Daerah Forum Koordinasi Pencegahan Terorime (FKPT) Papua yang baru dibentuk berdasarkan SK. Kepala BNPT Nomor 36 Tahun 2022, menyelenggarakan Training of Trainer menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama di Sekolah, dengan tujuan Melatih Guru sebagai Trainer (pelatih) Moderasi Beragama di Sekolah.
Musa Isir mengatakan pelaksanaan TOT ini bertujuan menjadikan guru sebagai pelopor moderasi beragama di sekolah. Melatih kreativitas dan sekaligus menggerakkan para guru untuk berlomba-lomba membuat bahan ajar dalam bentuk video pendek sosiodrama dalam rangka menumbuh kembangkan moderasi beragama di sekolah.
Menggerakan para guru di seluruh Indonesia untuk berlomba-lomba menjadi pelopor moderasi beragama di sekolah masing-masing; dan mengkampanyekan moderasi beragama melalui video pendek sosiodrama yang diupload di Youtube.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Musa Isir, mewakili Gubernur Papua yang juga merupakan Ketua FKPT Provinsi Papua memberikan apresiasi atas kegiatan ini dan melalui kegiatan ini berharap semua komponen bangsa yang ada di Papua tetap bisa menjaga toleransi yang telah berjalan baik selama ini.
Musa Isir berharap pada para guru yang telah dilatih nantinya bisa memberikan pemahaman kebangsaan yang baik kepada peserta didik yakni para generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan.
Pada kesempatan yang sama Kepala BNPT melalui Kasi Pamlingnum – BNPT Letkol CZI Rendra Aryo Putro, juga menegaskan menjaga Indonesia yang besar dari ancaman terorisme dibutuhkan kerja bersama semua stakeholder.
“BNPT tidak ada kantor perwakilan di daerah sehingga melalui mitra bersama pemerintah daerah dalam hal ini FKPT Daerah, tindakan pencegahan bisa tetap dan masif dilakukan melalui berbagai macam bentuk kegiatan TOT, pelatihan, survey, Bimtek dan lain sebagainya,” kata Letkol CZI Rendra Aryo Putro.
Sebagai informasi kegiatan Training of Trainer menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama ini berlangsung di Jayapura, dan dihadiri dari unsur Forkompimda dan FKUB serta peserta adalah Para Guru Kelas, Guru Mata Pelajaran, Guru Bimbingan dan Konseling pada Tingkatan Pendidikan sebanyak 100 (seratus) peserta dari tingkat PAUD hingga pada jenjang SMA/SMK. (*)