Jayapura, Jubi – Bupati terpilih Nduga, Papua Pegunungan, Dinar Kelnea mengatakan salah satu agenda yang akan dilakukan pihaknya adalah rekonsiliasi.
Menurutnya, rekonsiliasi penting penting dilakukan di Nduga, untuk mencari akar masalah demi penyelesaian pertikaian antarkelompok warga di sana selama ini.
Dinar Kelnea mengatakan, rekonsiliasi merupakan salah satu agenda dalam visi dan misinya bersama Wakil Bupati Nduga terpilih, Yoas Beon. Itu menjadi komitmen mereka.
Dinar Kelnea dan Yoas Beon ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih Nduga oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU Nduga, melalui pleno terbuka di Kota Jayapura, Papua pada Jumat (7/2/2025).
Penetapan Dinar Kelnea dan Yoas Beon itu tertuang dalam dalam Surat Keputusan atau SK KPU Nduga Nomor 02 Tahun 2025, Tentang Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Nduga Hasil Pemilihan Umum 2024.
“[Salah satu] fokus 100 hari kerja pertama kami [setelah dilantik] adalah rekonsiliasi di Nduga. Selama ini banyak masalah yang terjadi di Nduga, di bidang pemerintahan, agama, maupun budaya. Akar masalah dari berbagai persoalan yang inilah yang mesti dicari dulu,” kata Dinar Kelnea usai pleno penetapan oleh KPU.
Katanya, semua elemen masyarakat Nduga nantinya akan diminta menyampaikan masalah yang selama ini mereka alami. Hasil dari rekonsiliasi itulah yang menjadi dasar pemerintah daerah mengambil langkah, dan memasukkan solusi seperti apa yang mesti diambil bersama melalui seminar nantinya.
“Masih ada masalah yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Kami ingin memastikan semua langkah yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat Nduga. Karena masyarakat Nduga ini satu keluarga. Kami satu suku, suku Nduga,” ucapnya.
Rekonsiliasi yang akan dilakukan diharapkan dapat menciptakan kedamaian, keamanan dan kenyamanan di antara masyarakat Nduga, karena sejak 2013 silam sudah ada perselisihan antar warga di Nduga dan itu berdampak hingga kini. Untuk itulah perlu dilakukan rekonsiliasi.
“Apabila retakan itu tidak diselesaikan, tentu sulit mencapai perdamaian dan mewujudkan terciptanya pembangunan di Nduga,” ujarnya.
Menurut Dinar Kelnea, setelah dilantik tidak mungkin ia dan Yoas Beon dapat melaksanakan visi dan misinya membangun Nduga apabila tidak ada kedamaian di sana.
“Akar masalah itu yang mesti kita selesaikan. Ini penting,” kata Dinar Kelnea.
Wakil Bupati Nduga terpilih, Yoas Beon kepada Jubi belum lama ini juga mengatakan hal yang sama. Katanya, rekonsiliasi di Nduga penting. Melibatkan semua kalangan. Pemerintah, gereja, adat, dan masyarakat.
“Bicara Nduga lebih baik lagi ke depan, yang paling penting adalah mewujudkan damai di Nduga. Kalau tidak damai, bagaimana kita bisa mewujudkan visi dan di misi itu,” kata Yoas Beon.
Katanya, setelah rekonsiliasi dilakukan dan menghasilkan kesepakatan, perlu ada langkah yang diambil pemerintah bersama semua pemangku kepentingan di Nduga, untuk mendukung terlaksananya kesepakatan dari rekonsiliasi itu.
“Komitmen semua pihak untuk menciptakan kedamaian dan kenyamanan di Nduga itulah yang terpenting, tidak ada lagi pertikaian antarmasyarakat,” ucap Yoas Beon. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!