Jayapura, Jubi – Bupati dan Wakil Bupati Nduga periode 2025-2030 terpilih, Dinar Kelnea dan Yoas Beon dijadwalkan dilantik bersama sejumlah kepala daerah terpilih lainnya di Indonesia pada 20 Februari 2025.
Jadwal pelantikan itu disampaikan Penjabat Bupati Nduga Elai Giban saat Sidang Paripurna Pengumuman Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Nduga di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Selasa (11/2/2025).
Elai Giban mengatakan masa jabatannya sebagai penjabat Bupati Nduga akan berakhir pada 20 Februari 2025, setelah Bupati dan Wakil Bupati Nduga terpilih dilantik.
“Lepas sambut direncanakan pada 4 Maret 2025 [di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga]. Para pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) mari merapat bekerja. Kita sudah libur panjang dan saya harap mulai besok kita kembali ke Kenyam dan bersih-bersih halaman sebelum bupati dan wakil bupati baru masuk,” kata Elai Giban.
Ia mengingatkan para ASN dan pimpinan OPD Kabupaten Nduga untuk tidak perlu beramai-ramai ke Jakarta menghadiri pelantikan bupati dan wakil bupati.
ASN, katanya, bersama masyarakat Nduga sebaiknya kembali ke Kenyam mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut bupati dan wakil bupati terpilih.
“Lepas-sambut pada 4 Maret 2025, Plt Sekda segera bentuk panitia, jangan tersendat-sendat. Jadi, semua hal harus dipersiapkan. Kalau bupati saja belum ukur pakaian dan persiapan ini belum jalan, ini berbahaya, bisa saja pelantikan beliau ditunda pada Maret. Jadi Plt Sekda dan Badan Keuangan segera lakukan apa yang saya sudah sampaikan,” ujarnya.
Elai Giban mengatakan bupati dan wakil bupati Nduga terpilih, Dinar Kelnea dan Yoas Beon adalah anak daerah Nduga.
“Mereka tentu akan merangkul semua pihak dan kini masyarakat sedang menantikan pelayan publik. Jadi saya harap kita bisa kembali ke Kenyam, semua masyarakat Nduga, baik yang ada di Jayapura, Wamena, maupun Timika kita kembali semua,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Nduga terpilih, Dinar Kelnea usai ditetapkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Nduga beberapa hari lalu mengajak semua pihak, termasuk lawan politiknya saat pilkada untuk bersama bekerja membangun Nduga.
“Tidak boleh lagi ada dendam politik, karena pemilihan kepala daerah atau pilkada sudah selesai, kalah atau menang dalam kontestasi politik adalah hal biasa. Dalam pilkada hanya akan ada satu pasangan calon bupati dan wakil bupati yang terpilih untuk memimpin daerah,” kata Dinar Kelnea.
Semua pihak, tambahnya, mesti bersatu membangun Nduga. Sebab, bupati dan wakil bupati membutuhkan dukungan semua pihak untuk membawa perubahan di Kabupaten Nduga.
“Kita mau ada perubahan Nduga ke arah lebih baik, tidak ada lagi dendam politik. Tidak boleh lagi ada pihak yang membangun opini untuk memecah-belah rakyat Nduga,” ujarnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!